MENYIKAPI PERTANIAN INDONESIA
SUB TEMA : TEKHNOLOGI PERTANIAN
Lomba
Essay Mahasiswa Himagrotek Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara 2017
Diusulkan
oleh:
JANUARTI
TAMBA/160304100/2016
Universitas
Sumatera Utara
Fakultas
Pertanian
2017
MENYIKAPI
PERTANIAN INDONESIA
Tentu
setiap orang berbeda dalam mengartikan kemajuan pertanian. Namun saya sendiri
mengatakan bahwa kemajuan pertanian merupakan
perubahan yang mengarah kepada peningkatan hasil produksi pertanian yang
disertai dengan peningkatan taraf hidup masyarakat yang ikut serta dalam
pertanian tersebut. Salah satu tanda kemajuan sektor pertanian adalah
penggunaan tekhnologi modern. Tekhnologi menyangkut bagaimana sumber :tanah,
modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk melaksanakan tujuan
produksi.
Ada
beberapa hal yang banyak saya jumpai di kalangan masyarakat tentang masalah
yang menyangkut tentang kemajuan pertanian. Salah satunya adalah di daerah saya
yaitu daerah sipahutar yang salah satu produksi pertanian daerah tersebut
adalah nenas. Produksi nenas di daerah tersebut sangat melambung tinggi. Hal
ini dikarenakan kegigihan masyarakat daerah sipahutar dalam melakukan budidaya
tanaman nenas yang baik,dengan tekad untuk memperjuangkan anak-anaknya mencapai
pendidikan yang tinggi, agar kelak tidak lagi memegang cangkul seperti yang
sekarang mereka alami. Mereka banyak yang hanya mengandalkan tenaga dan tekad
yang kuat. Padahal harga dari nenas hanya berkisar Rp 1000,- hingga Rp 2000,-
per buah. Sungguh menyedihkan jika dibandingkan dengan harga buah-buah impor
yang biasa dijual di swalayan. Padahal, saya telah melakukan penelitian, bahwa
buah nenas merupakan buah yang memiliki 1000 khasiat yang tidak dimiliki buah
lainnya. Dalam dunia kedokteran, buah nenas dikenal dengan istilah RAJA DIRAJA
SEGALA JENIS OBAT. Sangat banyak manfaat
nenas yang saya teliti, antara lain: mengobati asam urat, mencegah kanker,
mengobati penyakit kulit, mengobati penyakit perut terutama bagian lambung,
mencegah ketombe dan rambut rontok, melangsingkan tubuh, menurunkan kolesterol
dan masih banyak manfaat lainnya. Jika dibandingkan dengan buah impor yang
mempunyai kandungan zat lilin, yang terbukti dapat menyebabkan kanker, dengan
harga yang sangat mahal dan manfaat yang sedikit, anda memilih mana?
Namun
disinilah yang menjadi kesedihan saya, bahwa hasil produksi dari Negara kita
sendiri terbukti mempunyai manfaat yang sangat tinggi, tetapi harganya sangat
rendah. Hal ini tidak sebanding dengan perjuangan para petani yang mengandalkan
tenaga,uang, dan tekad yang bulat. Tidakkah perasaan anda miris? Mereka tidak
mengenal tekhnologi modern. Mereka tidak dipedulikan pemerintah.mereka hanya
tahu bahwa kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Meskipun mereka tidak tahu
bahwa yang mereka lakukan tidak sebanding dengan yang mereka dapatkan.
Dari
hasil penelitian yang saya lakukan melalui wawancara dengan masyarakat daerah
sipahutar, hingga saat ini tidak ada kepedulian pemerintah dalam hal kebijakan
harga maupun kepedulian dalam melakukan sosialisasi dalam pengenalan
tekhnologi. Padahal yang seharusnya bertanggung jawab dalam kesehjahteraan
masyarakat adalah pemerintahnya sendiri. Tidakkah kesehjahteraan rakyat
merupakan gambaran dari pemerintahannya? Jika rakyatnya sejahterah,itu
merupakan gambaran dari pemerintahan yang baik. Namun jika pemerintah
sejahterah, apakah itu merupakan gambaran dari rakyat yang baik? Atau bahkan
rakyat yang diinjak-injak?
Padahal
Negara Indonesia dikenal dengan Negara agraris. Negara yang sumber pendapatan
terbesar berasal dari sektor pertanian. Seharusnya pemerintah lebih peduli
dengan sumber pendapatan terbesar ini. Ibaratnya seorang anak yang dibesarkan
oleh orang tua dan dididik oleh guru, menurut anda setelah anak tersebut besar,
kepada siapa dia lebih peduli? Apakah kepada orangtua yang telah memberikan
asupan gizi, memberinya makan, kasih sayang, tempat tinggal atau apakah kepada
guru yang memberikan pendidikan saja? Tentu anda sudah tahu jawabannya. Kita seluruh masyarakat Indonesia makan dari
pertanian, besar dari pertanian, punya pendapatan dari pertanian, apakah tidak
ada balas budi berupa rasa peduli kita terhadap pertanian?
Masyarakat
Indonesia ibarat cerita malin kundang. Ketika sudah mendapatkan apa yang
diinginkan, mereka tidak lagi mengenal ibu pertiwi. Bagaimana akan memajukan
sektor pertanian jika rasa kepedulian itu tidak ada? Banyak sarjana muda yang
melakukan pembuatan tekhnologi modern yang mendukung usaha pertanian di
Indonesia. Tetapi apa? Mereka hanya beriming-iming mengaplikasikan tekhnologi
yang mereka buat di luar negeri. Mereka berpikir di Indonesia tidak ada uang,
mereka berpikir bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah peduli, mereka
berpikir bahwa pengorbanan yang mereka lakukan dalam membuat tekhnologi
tersebut harus dihargai, dibayar, bahkan harus dikenal dunia. Apakah jika
mereka mengaplikasikan tekhnologi tersebut di Indonesia, mereka akan
mendapatkan seperti yang mereka inginkan?
Kembali
menjadi pertanyaan, bagaimana sektor pertanian Indonesia akan maju? Para
sarjana yang punya potensi beralih ke luar negeri. Pemerintah tidak peduli
dengan sektor pertanian. Sosialisasi pengenalan tekhnologi tidak ada pada
masyarakat. Mungkin anda juga akan bingung dalam menjawabnya.
Saya
akan menjawab bahwa kemajuan pertanian harus disertai dengan “
pengorbanan”. Sebagai generasi muda,
janganlah kita jenuh dan menyerah untuk melakukan penelitian yang mendukung
sektor pertanian kita. Ketika kita mempunyai hasil dari penelitian kita, mari
kita sosialisasikan kepada masyarakat. Ketika kita dapat membuat tekhnologi
modern yang mendukung kemajuan
pertanian, mari kita aplikasikan pada pertanian di Indonesia. Ketika kita
diabaikan pemerintah, mari kita aspirasikan suara kita melalui demonstrasi.
Jangan kita takut rugi, takut tidak dihargai,takut diabaikan. Bangkitlah para
generasi muda, untuk membuat sinar terang
pada pertanian Indonesia, terkhusus para petani. HIDUP MAHASISWA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar