Sejarah Berdiri
Besarnya
pasar pertanian di Indonesia membuat Edward S. Siagian dan Chintya Fransisca
mendirikan SiKumis.com. Perusahaan rintisan ini awalnya melayani penjualan
peralatan untuk industri pertanian, perikanan, dan sebagainya. Setelah melalui
perjalanan panjang, mereka tersadarkan untuk turut membantu para petani
menunjang proses produksi hingga pemasaran produknya. Kini SiKumis.com telah
berkembang menjadi perusahaan sosial dengan ribuan pelanggan dan nilai
transaksi mencapai miliaran rupiah sejak didirikan tiga tahun silam.
Sikumis.com adalah
pelopor layanan B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Customer)
dengan produk alat, mesin, pupuk, pestisida, benih, bibit, obat & vitamin
ternak , alat laboratorium hingga IOT di industri pertanian, peternakan,
perikanan, usaha pangan minuman dan lingkungan hidup terbesar dan terlengkap di
Indonesia bahkan dunia. Sikumis.com sebagai bagian jalur distribusi dari
produsen/pabrikan kepada para petani, peternak, nelayan hingga pengusaha pangan
minuman secara langsung tanpa melalui rantai pemasaran yang panjang, mudah dan
efisien dengan layanan yang cepat, aman, transparan dengan HARGA PABRIK! Hadir
dengan beragam produk sarana prasarana pertanian, peternakan, perikanan, usaha
pangan minuman, lingkungan hidup dan IOT agri terlengkap akan memudahkan para
petani, peternak, nelayan dan pelaku usaha pangan mendapatkan alat mesin dan
bahan baku kerja dengan mudah dan cepat tanpa harus berbelanja di tempat yang
jauh dijangkau, cukup klik produk yang dinginkan maka dalam berapa waktu produk
sudah didepan pintu pelanggan termasuk layanan jika membutuhkan bantuan dan
konsultasi tekhnis produk, team Sikumis akan mensupport dengan detail.
Sikumis.com akan
melayani seberapa pun besarnya kebutuhan pelanggan. Dengan HARGA PABRIK yang
ditawarkan maka semakin besar skala pembelian pelanggan, biaya yang
dikeluarkanpun semakin hemat, selain itu Sikumis.com memastikan pelanggan hanya
menerima produk yang 100% asli kualitas terjamin dan ketersedian dukungan
service & part bagi produk yang dibeli,dengan jangkauan ke 33 propinsi di
seluruh wilayah Indonesia, Sikumis.com melayani penjadwalan pengiriman ke
lokasi yang pelanggan inginkan dengan mitra logistik terbaik. Didukung dengan
puluhan ribu produk & ribuan mitra produsen, Sikumis.com membantu petani,
peternak, nelayan dan perusahaan pangan kecil, menengah dan besar di Indonesia
untuk mempercepat penyediaan produk sarana prasarana agri yang dibutuhkan
dengan HARGA PABRIK, sistem dan fitur-fitur khusus yang mudah dan dapat
digunakan untuk mengatur kebutuhan dengan lebih terinci dan terarah bahkan
tersedia beragam cara sistem pembayaran termasuk kredit tanpa kartu kredit yang
mudah, ringan, aman yang menjadikan Sikumis.com sebagai e-commerce terpercaya
dan terkemuka andalan petani, peternak, nelayan dan pengusaha pangan Indonesia,
selain itu bagi para pelanggan terutama perusahaan yang membutuhkan DUKUNGAN
TENDER team Sikumis.com beserta mitra merek akan mendukung tender pelanggan
secara tuntas dan lengkap.
Tentang Sikumis
E-commerce dengan misi menyederhanakan
rantai distribusi pangan (pasar lelang), penyediaan dan pembiayaan P2P sarana
produksi pertanian dari hulu hingga hilir agar tercipta harga dan kedaulatan
pangan yang sustainable melalui teknologi digital pertanian. Sikumis.com
merupakan sebuah web & apps platform penyediaan pembiayaan non bank (P2P)
untuk BUMdes (Fintech) dan sarana prasarana murah serta memangkas jalur
distribusi dengan mempertemukan petani,nelayan, peternak Ke pedagang
besar,eksportir,pabrikan, horeka,hingga pemerintah (B2B/pasar lelang online)
dengan sistem resi gudang.
Sesuai visi Sikumis.com
mengintegrasikan ekosistem dari hulu hingga hilir pertanian, peternakan,
perikanan dan usaha pangan demi tercipta harga pangan yang stabil dan wajar
maka Sikumis.com akan menghadirkan kanal atau channel berikutnya yang mendukung
visi ini yaitu selain menyediakan kebutuhan produk sarana prasarana agri yang
MURAH dan ASLI di hulu, juga akan tersedia kanal pembiayaan (P2P Landing)
kelompok petani, peternak, nelayan dan pengusaha pangan yang tergabung dalam
ekosistem yang mempunyai dasar hukum jelas dan akan dibiayai oleh para investor
untuk pembelian produk sarana prasarana agri.Kemudian dari hasil panen akan di
tampung oleh Sikumis.com dengan menyediakan kanal pasar lelang komoditi online
(B2B) yang berbasis SRG (Sistem Resi Gudang) akan lebih memudahkan petani,
peternak dan nelayan menjual produknya dengan PASTI dan HARGA WAJAR yang
kemudian akan dinikmati pula oleh para pembeli dengan pembelian hasil komoditi
yang kuantiti, kualitas dan harga terukur. Jadi tunggu apalagi?! Ayoo
berbelanja dan bergabung di Sikumis.com dengan demikian kita bersama membantu
mewujudkan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan Indonesia dengan
menciptakan pasar ekosistem bermartabat yang akhirnya terwujud kedaulatan
pangan rakyat Indonesia.
Perkembangan Sikumis.com
SiKumis
memiliki tiga platform. Pertama, marketplace. Kedua, mobile commerce
yang menggunakan telepon atau SMS demi mengakomodasi tingkat teknologi
penggunanya. Ketiga, financial technology (fintech). “Ketika
masuk ke
dunia pertanian, kami belajar bahwa petani atau nelayan
ini tidak seperti UKM atau merchant yang ada pada Bukalapak atau
Tokopedia. Ternyata, mereka harus banyak pendampingan dari hulunya sehingga
kami masuk dari hulu. Kami menyebut diri kami sebagai social entrepreneur
karena ada sisi sosial di dalamnya,” kata Edward yang menangani operasional dan
hubungan eksternal, sementara Chintya menangani keuangan dan administrasi.
Awalnya,
pembeli SiKumis kebanyakan pengusaha atau perusahaan yang memasok mesin dan
alat berat untuk petani. Belakangan, para petani juga tertarik membeli dari
SiKumis. Namun, ternyata mereka memerlukan kredit pertanian, sehingga SiKumis
pun kemudian mengajak berbagai perusahaan pembiayaan untuk memberi kredit.
“Karena ini menyangkut masalah pangan, kami tidak melakukan sendiri tetapi
bekerja sama dengan banyak pihak: pemerintah, BUMD, perusahaan swasta, dll.,”
ujar Edward.
Salah
satu perusahaan yang bekerjasama untuk urusan pembiayaan adalah Grup
FIF, anak usaha Astra. Dalam kerja sama tersebut, FIF
menyiapkan dana Rp 720 miliar untuk menyalurkan kredit kepada petani, nelayan,
peternak, dan UKM pangan melalui SiKumis.
Berbagai
fitur dibenamkan ke dalam SiKumis agar bisa mengakomodasi visinya. Antara lain,
fitur Pasar Lelang Online dan Dibutuhkan. Fitur Pasar Lelang Online
mempertemukan seorang petani yang telah diverifikasi yang hendak memanen dan
menjual produknya dengan pembeli dari berbagai daerah. Sementara fitur
Dibutuhkan diisi oleh perusahaan seperti restoran yang hendak mencari produk.
“Jadi, kehadiran SiKumis adalah sebagai penghubung langsung antara mereka dan
bisa melewati banyak rintangan tengkulak. Karena itu, sejak tiga tahun silam,
SiKumis mulai memasuki penjualan komoditas pertanian,” urai Edward.
Kini,
SiKumis mendampingi petani dari hulu sampai hilir, termasuk penyediaan sarana
dan prasarana seperti pupuk, alat, dan
mesin yang dibeli SiKumis langsung dari pabriknya di dalam dan luar negeri.
Apabila petani kesulitan dalam pembayaran, SiKumis membantu melalui perusahaan
pembiayaan seperti FIF atau peer to peer lending. SiKumis memperoleh keuntungan dari sejumlah jasa, antara
lain diskon pembelian produk dari pabrik yang nilainya bervariasi, dari
beberapa ratus rupiah saja hingga puluhan juta rupiah untuk satu unit traktor.
Di
SiKumis kini tergabung ribuan “petani” dan “nelayan”. Sayangnya, 80-85%-nya
adalah pedagang atau tengkulak. “Karena mereka ini yang mengerti teknologi saat
ini. Ke depan, kami ingin agar lebih banyak petani yang menjadi penggunanya,”
ungkap Edward blak-blakan.
Total
kini terdapat tujuh komoditas yang terbagi ke dalam 17 kategori utama yang
ditawarkan SiKumis, yakni pertanian, peternakan, perkebunan & kehutanan,
perikanan & kelautan, lingkungan hidup & taman, buku, pelatihan & software,
serta makanan & minuman olahan. Adapun jumlah stock keeping unit
(SKU) yang dipasarkan mencapai sekitar 4.000 jenis.
Kontribusi
terbesar SiKumis masih dari alat pertanian. “Nilai transaksi secara tahunan
fluktuatif, tetapi kalau dilihat dari mulai berdiri pada 2014 hingga sekarang,
nilainya di atas Rp 2 miliar,” ungkap Edward.
Saat
ini, Edward dan Chintya memprioritaskan pencarian pendanaan untuk membesarkan
bisnisnya. “Yang kami butuhkan saat ini yakni bersinergi dengan investor atau
siapa pun yang merasa terbebani dengan kondisi yang kita alami sekarang. Ini
bukan masalah kami saja, tetapi masalah bangsa kita bersama. Indonesia itu kaya
sumber daya, tetapi bagaimana caranya agar potensi-potensi itu dimanfaatkan
dengan baik,” Chintya mencurahkan harapannya.
Salah
satu yang telah memetik manfaat dari kehadiran
SiKumis adalah Nanang Kusmari,
petani bawang merah di Brebes dengan luas lahan mencapai 1 hektare dengan
rata-rata produksi dua bulanan. Dengan adanya SiKumis, Nanang mengaku terbantu
dalam hal pembiayaan alat produksi yang bisa dibeli dengan mencicil. “Saat ini
kami belum menjual langsung produk pertanian bawang merah melalui SiKumis
karena masih terkendala soal teknis yang perlu penanganan khusus. Tetapi bagi
kami, dari pengadaan alat pertanian, termasuk pembiayaan dan modal, sudah cukup membantu kami,” ungkapnya melalui sambungan
telepon.
Ke
depan, Edward dan Chintya berencana membangun kerja sama dengan pemerintah
untuk membuat toko-toko pangan sehingga bisa memangkas mata rantai distribusi
yang panjang. “Menurut penelitian kami, dari petani sampai ke konsumen akhir
ada tujuh mata rantai yang dilalui sehingga harganya sangat tinggi. Dengan
adanya platform tersebut, akan bisa langsung memangkas 80-90% karena menyisakan
satu hub yang menampung untuk semua ritelnya,” kata Edward.(*)
Syarat
& Kebijakan
Syarat & kebijakan yang ditetapkan
di bawah ini mengatur pemakaian jasa yang ditawarkan oleh Sikumis.com terkait
penggunaan situs Sikumis.com. Pengguna disarankan membaca dengan seksama karena
dapat berdampak kepada hak dan kewajiban Pengguna di bawah hukum.
Dengan mendaftar
dan/atau menggunakan situs Sikumis.com, maka pengguna dianggap telah membaca,
mengerti, memahami dan menyutujui semua isi dalam Syarat & kebijakan.
Syarat & kebijakan ini merupakan bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam
sebuah perjanjian yang sah antara Pengguna dengan Sikumis.com. Jika pengguna tidak
menyetujui salah satu, sebagian, atau seluruh isi Syarat & kebijakan, maka
pengguna tidak diperkenankan menggunakan layanan di Sikumis.com.
Menjadi Mitra Usaha
Menjadi Agen
Kegiatan
Sosial
Sikumis.com diundang dalam rangka
melakukan sinergi aksi yang dimulai dari daerah Brebes rencananya akan menjadi
pilot project program pengentasan kemiskinan terpadu. Acara tersebut dihadiri
oleh Bapak Presiden RI Joko widodo Senin, 11 April 2016 Sub terminal
agropolitan Desa Larangan Kecamatan larangan Kab.Brebes, dan sejumlah pejabat
tinggi negara lainnya seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin
Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri
Pertanian Amran Sulaiman.
Program sinergi aksi
ini sebelumnya telah dipersiapkan oleh sejumlah kementerian yang dipimpin oleh
Darmin Nasution. Dalam beberapa kali rapat koordinasi di kantor Kementerian
Koordinator bidang Perekonomian, disepakati bahwa Brebes akan menjadi program
percontohan pengentasan kemiskinan terpadu lintas kementerian. Sikumis.com adalah salah satu
pelaku usaha jasa pelayanan online bagi para pelaku usaha dalam sektor
pertanian, perikanan, perkebunan, perternakan, Dan lainnya. Siapa yang tak
menyangka sikumis.com menjadi tamu undangan VIP yang dihadiri oleh Bapak
Edward S. S selaku pemilik (Founder) online terkenal sikumis.com dan Abdulloh
Habibie selaku Chief Technology Officer (CTO Sikumis.com
Sikumis.com pun diberi kesempatan untuk mengenalkan website sikumis.com ke para petani yang ada didesa brebes khususnya. Suatu
kebanggan yang luar biasa sikumis.com mampu
berpartisipasi dalam rangka melakukan sinergi aksi di daerah brebes. Tak hanya
itu, Pemerintah juga turut berpartisipasi untuk mengenalkan sistem online kepada
para petani untuk mempermudah distribusi perdagangan. Sistem ini diharapkan
dapat memangkas rantai makanan yang selama ini menjadi penyebab utama mahalnya
harga pangan. Melalui program ini diharapkan petani bukan hanya mengenal
teknology tetapi juga manfaat teknology itu sendiri bagi kelangsungan
distribusi perdagangannya, Yang nantinya didapatkan oleh para petani khususnya
dari segi pendapatan, Pencapaian target distribusi dsb. Pada aspek ini pengguna
jasa online dipermudah dalam berbelanja sayur mayur, Alat-alat pertanian, dan
kebutuhan pangan pokokpun dengan mudah dan murah. Kemudahan berbelanja akan
didapatkan dan distribusi secara export dan import. Untuk diketahui, pemerintah
Kabupaten Brebes telah melakukan peningkatan pengamanan untuk menyambut
sejumlah pejabat tinggi negara. Daerah yang juga dikenal dengan telur asin itu
pun telah menyiagakan sekira 2.300 pasukan gabungan TNI dan Polri untuk
mengamankan kunjungan Presiden Joko Widodo. (red. Vina)
JAKARTA (IndoTelko) –
Portal eCommerce besutan Sabas Network group, www.Sikumis.com membidik kaum
petani, nelayan, serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk penjualan perkakas,
alat dan mesin pertanian, peternakan, atau perikanan.
Dalam rilisnya dinyatakan, portal
Sikumis sudah dibangun sejak 1,5 tahun lalu yang merupakan gabungan dari
ratusan web katalog dengan jumlah produk lebih dari 15.000 produk dan di dukung
oleh 300 brand besar.
Untuk metode pembayaran
Sikumis menawarkan berbagai pilihan selain tunai, transfer bank, kartu kredit,
epayment, maupun kredit tanpa kartu kredit kerjasama dengan salah satu leasing
terbesar di Indonesia dengan cakupan hingga 210 kota.
Selain itu Sikumis juga menyediakan
fasilitas dukungan tender untuk para supplier sebagai prasyarat mengikuti
tender dengan harga penawaran terbaik, karena Sikumis ditunjuk dan bekerja sama
langsung dengan pemilik merek, pabrikan, atau distributor resmi di Indonesia.
Target market Sikumis adalah Bussiness
to Bussines dan Bussiness to Custumer dimana hingga saat ini konsumen Sikumis
terdiri dari banyak perusahan Industri besar di Indonesia,PEMDA, BUMN, UKM
hingga Petani,Nelayan dan Peternak termasuk ibu rumah tangga.
Hadirnya ecommerce
sikumis untuk menjawab persoalan yang dihadapi oleh sejumlah konsumen yang
berdomisili dibeberapa daerah yang memiliki kesulitan dalam mencari produk yang
dibutuhkan didaerahnya, sehingga tidak perlu jauh jauh datang ke suatu tempat
untuk membeli produk tertentu.(wn)
Geliat belanja dengan
memanfaatkan internet, kian menjamur. Semua produk yang anda butuhkan dan
inginkan, bisa kamu temukan secara online. Kemudahan belanja secara online
semakin membuat cara ini digemari oleh masyarakat.
Lewat belanja online,
para pelanggan tidak perlu capek-capek lagi untuk keliling toko. Semua tinggal
pilih dan klik. Lantas: Jreng! Semua sudah bisa dimiliki dan tinggal tunggu
sang pengantar untuk menyampaikannya. Adapun proses transaksi pun terbilang
cukup mudah.
Berikut di bawah ini 8 strategi yang
dimiliki oleh Si Kumis. Adapun kategorinya memfokuskan perencanaan kepada nilai-nilai
marketplace yang lebih memiliki jati diri untuk perkembangan terbaik dalam
pengantisipasian kenaikan harga pada bidang pertanian, perikanan dan UKM
agribisnis.
1. Petani memiliki lahan sawah atau
tambak ikan minimal 1 hektar, atau peternak memiliki minimal 5 ekor ternak atau
minimal 2000 ekor unggas atau nelayan memiliki1 perahu tangkap lengkap.
2. Mempunyai ilmu pengetahuan, mekanisme
& alat mesin tekhnologi modern.
3. Melek IT & penguatan pemasaran
produk berbasis digital.
4. Terciptanya pengusaha agribisnis 1.5%
dari total penduduk Indonesia.
5. Gerakan sarjana pertanian, peternakan
perikanan dan pemuda kembali ke desa.
6. Terciptanya pasar yang pasti untuk
semua komoditas.
7. Terciptanya harga yang transparan dan
stabil untuk semua komoditas.
8. Menjadikan Komoditas Indonesia
sebagai andalan ekspor ke manca negara
Menurut hasil
penelitian SiKumis.com tentang kondisi lapangan: Ketidak transparannya pada
pendapatan produsen dan tidak stabilnya harga, hal tersebut mengakibatkan
perbedaan pendapatan yang terlalu besar. Angka yang dikeluarkan memiliki margin
(perbedaan) sebesar 12%. Jadi bukan tidak mungkin, harga setinggi langit akan
terus menjadi keluh kesah para ibu rumah tangga. Terutama sektor perkotaan.
Jadi solusi lainnya?
Permasalah kenaikan harga perlu diselesaikan satu per satu melalui transparansi
pasar. Oleh karena masalah tersebut, Si Kumis menguraikan beberapa langkah yang
kiranya sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
1.
Kios online bagi para petani, tempat atau toko untuk memajang komoditasnya.
2.
Dibutuhkan !!/ruang pembeli jumlah besar (b2b)/: kebutuhan komoditas dalam
jumlah besar dan continue (petani dapat menawarkan langsung kepada calon
pembeli).
3.
Lelang komoditas online – petani melelangkan komoditasnya.
4.
Barometer Harga – akumulasi harga komoditas disetiap daerah.
5.
Aplikasi Mobile – applikasi penghubung antara para penjual langsung baik
petani, peternak, nelayan atau pedagang secara retail dengan konsumen dengan
radius terdekat yang dapat konsumen hubungi melalui aplikasi ini.
Dalam kondisi yang
masih terus berbenah, Si Kumis selalu yakin untuk terus mampu menjangkau
berbagai target harga yang telah ditentukan oleh konsumen. “Akhir kata
diharapkan dengan #gerakanpetanimodern salah satu tujuan kami tercapai dengan
memutus mata rantai distribusi pangan ini secara nasional dan berdampak dapat
meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan Indonesia yang akhirnya berujung
menarik generasi muda untuk mau terjun ke dunia pertanian, peternakan,
perikanan bahkan pengusaha di dunia agri serta terwujudnya berswasembada di
seluruh komoditas Indonesia sekaligus memenangkan persaingan di MEA,” ungkap
salah satu pekerja dari Si Kumis, Ibu Tiya Zamil.
Sebagai bocoran, modal
untuk membangun usaha sejenis Si Kumis kurang dari Rp. 1 Miliar. CEO, Chintya
Fransisca tak berharap dana ini segera kembali. Walaupun, potential loss
pesanan masih cukup besar. Ia pun menambahkan semangat kami untuk berkembang
lebih pesat guna memenuhi harapan masyarakat akan konsumsi sehat, adil, dan
lebih segar dengan mengandalkan produk lokal.
Contoh Produk