Kamis, 21 Maret 2019

teori Keunggulan Absolut - Perdagangan Internasional


Kelompok 2
TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT
Teori keunggulan Absolut dikemukakan oleh Adam Smith pada abad ke 18.  Di dalam perdagangan bebas Adam Smith menginginkan tidak adanya campur tangan pemerintah dalam perdagangan bebas, karena perdagangan bebas akan membuat orang bekerja keras untuk kepentingan negaranya sendiri dan sekaligus mendorong terciptanya spesialisasi. Dengan terciptanya spesialisasi maka negara akan menghasilkan suatu produk yang memiliki keunggulan mutlak (absolute advantage). 
Adam Smith mengemukakan bahwa teori keunggulan mutlak (absolute advantage) tersebut, dimana negara akan memperolerh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara ini memiliki keunggulan mutlak tersebut dan akan mengimpor barang bila tidak memiliki keunggulan mutlak. Walaupun negara yang satu dengan negara yang lain sama-sama dapat menghasilkasn dua jenis barang yang berbeda, tetapi salah satu dari kedua jenis barang tersebut harus dipilih. Dimana barang yang dipilih adalah barang yang lebih menguntungkan bagi suatu negara untuk menghasilkan sendiri yang didasarkan pada keuntungan mutlak (absolute advantage). 
Teori keunggulan Mutlak didasarkan pada asumsi pokok, antara lain:
i. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
ii. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama
iii. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang
iv. Biaya angkut diabaikan



APLIKASI CONTOH

makanan (unit / TK)
Pakaian (unit / TK)
utara
10
5
selatan
20
40
1 unit Tenaga Kerja di Utara dapat menghasilkan 10 makanan, sedangkan di selatan 20. Artinya, selatan hanya membutuhkan ½ (50%) dari kebutuhan tenaga kerja (biaya secara umum) yang dibutuhkan di Utara untuk menghasilkan 1 unit makanan. Karena selatan dapat memproduksi makanan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan utara, maka Selatan mempunyai keunggulan absolut dalam memproduksi makanan.
1 unit Tenaga Kerja di Utara juga dapat menghasilkan 5 pakaian, sedangkan di Selatan 40. Artinya, Selatan hanya membutuhkan 1/8 (12.5%) dari kebutuhan Tenaga Kerja (biaya secara umum) yang dibutuhkan di Utara untuk menghasilkan 1 unit pakaian.
Dapat ditarik kesimpulan dari kedua pernyataan diatas, bahwa selatan mempunyai keunggulan absolut dalam memproduksi pakaian dan juga pakaian.
Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Opportunity cost ini penting sebagai bahan pertimbangan bagi penggunaan sumber daya, misalnya suatu gedung milik perusahaan dapat disewakan 10 juta per tahun, bila gedung tersebut digunakan sendiri oleh perusahaan maka opportunity costnya adalah 10 juta. Menurut Darsono (2005 : 22) Opportunity Cost(biaya kesempatan) yaitu manfaat yang dikorbankan pada saat memilih satu diantara beberapa alternaitf kesempatan untuk memperoleh benefit laba atau keuntungan. Seiring dengan peluang/kesempatan, maka akan berpengaruh terhadap biaya pengeluaran. Biaya Pengeluaran dapat diartikan pengeluaran berupa uang tunai untuk dibayarkan selama periode tertentu.Pengeluaran dapat juga diartikan sebagai suatu nilai yang dibayarkan atau dikonsumsi.

TEORI KEUNGGULAN COMPARATIVE
Teori Biaya Relatif (Comparative Cost) dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini didasarkan pada nilai tenaga kerja atau theory of labor value yang menyatakan bahwa nilai atau harga suatu cost comparative produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya.  Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien. 
Dalam teori ini setiap negara mengkhususkan produksinya dalam bidang bidang yang diunggulinya secara komparatif dan semua negara melakukan perdagangan secara bebas tanpa hambatan, maka akan tercapainya efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi dan pada gilirannya produksi dunia akan mencapai maksimum, sehingga makin tinggi kemakmurannya. Apakah suatu negara mempunyai keuntungan komperatif dibandingkan dengan negara lain dapat juga dilihat dari segi ongkos tenaga kerja (wage of labor). Apabila ongkos tenaga kerja rendah, maka harga output akan rendah pula. Suatu negara akan memproduksi suatu produk yang harga relative lebih rendah dari negara lain. Ini berarti mereka mendapat keuntungan komperatif dalam produksi produknya.

A
B
X
4
6
Y
2 (
12
Keunggulan komparatif merupakan Negara B karena memiliki korbanan paling sedikit atau dapat dilihat dari nilai koefisien terkecil.



KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI
Batas kemungkinan produksi adalah suatu grafik yang memperlihatkan berbagai kombinasi keluaran yang mungkin dapat diproduksi oleh perekonomian, dengan faktor produksi tertentu dan teknologi produksi yang tersedia.

Untuk memperjelas tiga masalah dasar dalam kehidupan ekonomi, yaitu apa, bagaimana dan bagi siapa.
·         Barang apa yang akan diproduksi dan dikonsumsi bisa digambarkan dengan titik yg akhirnya dipilih pada batas kemungkinan produksi.
·         Bagaimana barang yang diproduksi akan melibatkan  satu pilihan terbaik atas metode dan alokasi yang memadai mengenai berbagai jumlah dan jenis sumber daya yang terbatas pada berbagai macam industri.
·         Bagi siapa barang dihasilkan tidak dapat disaksikan  hanya dari diagram kemungkinan produksi saja, namun terkadang dapat saja ditebak makna diagram    tersebut.
Sumber :
Yusmichad Yusdja, Tinjauan Teori Perdagangan Internasional Dan Keunggulan Kooperatif. Dalam Jurnal : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Jl. A. Yani 70 Bogor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar