Kelompok
2
TEORI
KEUNGGULAN ABSOLUT
Teori
keunggulan Absolut dikemukakan oleh Adam Smith pada abad ke 18. Di dalam perdagangan bebas Adam Smith
menginginkan tidak adanya campur tangan pemerintah dalam perdagangan bebas,
karena perdagangan bebas akan membuat orang bekerja keras untuk kepentingan
negaranya sendiri dan sekaligus mendorong terciptanya spesialisasi. Dengan
terciptanya spesialisasi maka negara akan menghasilkan suatu produk yang
memiliki keunggulan mutlak (absolute advantage).
Adam
Smith mengemukakan bahwa teori keunggulan mutlak (absolute advantage) tersebut,
dimana negara akan memperolerh manfaat perdagangan internasional karena
melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara ini memiliki
keunggulan mutlak tersebut dan akan mengimpor barang bila tidak memiliki
keunggulan mutlak. Walaupun negara yang satu dengan negara yang lain sama-sama
dapat menghasilkasn dua jenis barang yang berbeda, tetapi salah satu dari kedua
jenis barang tersebut harus dipilih. Dimana barang yang dipilih adalah barang
yang lebih menguntungkan bagi suatu negara untuk menghasilkan sendiri yang
didasarkan pada keuntungan mutlak (absolute advantage).
Teori
keunggulan Mutlak didasarkan pada asumsi pokok, antara lain:
i. Faktor produksi yang digunakan hanya
tenaga kerja
ii. Kualitas barang yang diproduksi
kedua Negara sama
iii. Pertukaran dilakukan secara barter
atau tanpa uang
iv. Biaya angkut diabaikan
APLIKASI CONTOH
makanan
(unit / TK)
|
Pakaian
(unit / TK)
|
|
utara
|
10
|
5
|
selatan
|
20
|
40
|
1
unit Tenaga Kerja di Utara dapat menghasilkan 10 makanan, sedangkan di selatan
20. Artinya, selatan hanya membutuhkan ½ (50%) dari kebutuhan tenaga kerja
(biaya secara umum) yang dibutuhkan di Utara untuk menghasilkan 1 unit makanan.
Karena selatan dapat memproduksi makanan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan utara, maka Selatan
mempunyai keunggulan absolut dalam
memproduksi makanan.
1
unit Tenaga Kerja di Utara juga dapat menghasilkan 5 pakaian, sedangkan di
Selatan 40. Artinya, Selatan hanya membutuhkan 1/8 (12.5%) dari kebutuhan
Tenaga Kerja (biaya secara umum) yang dibutuhkan di Utara untuk menghasilkan 1
unit pakaian.
Dapat
ditarik kesimpulan dari kedua pernyataan diatas, bahwa selatan mempunyai
keunggulan absolut dalam memproduksi pakaian dan juga pakaian.
Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Opportunity
cost ini penting sebagai bahan pertimbangan bagi penggunaan sumber daya,
misalnya suatu gedung milik perusahaan dapat disewakan 10 juta per tahun, bila
gedung tersebut digunakan sendiri oleh perusahaan maka opportunity costnya
adalah 10 juta. Menurut Darsono (2005 : 22) Opportunity Cost(biaya kesempatan)
yaitu manfaat yang dikorbankan pada saat memilih satu diantara beberapa
alternaitf kesempatan untuk memperoleh benefit laba atau keuntungan. Seiring
dengan peluang/kesempatan, maka akan berpengaruh terhadap biaya pengeluaran.
Biaya Pengeluaran dapat diartikan pengeluaran berupa uang tunai untuk dibayarkan
selama periode tertentu.Pengeluaran dapat juga diartikan sebagai suatu nilai
yang dibayarkan atau dikonsumsi.
TEORI
KEUNGGULAN COMPARATIVE
Teori
Biaya Relatif (Comparative Cost) dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini
didasarkan pada nilai tenaga kerja atau theory of labor value yang menyatakan
bahwa nilai atau harga suatu cost comparative produk ditentukan oleh jumlah
waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. Menurut teori cost comparative advantage
(labor efficiency), suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana
negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang
dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien.
Dalam
teori ini setiap negara mengkhususkan produksinya dalam bidang bidang yang
diunggulinya secara komparatif dan semua negara melakukan perdagangan secara
bebas tanpa hambatan, maka akan tercapainya efisiensi dalam penggunaan
faktor-faktor produksi dan pada gilirannya produksi dunia akan mencapai
maksimum, sehingga makin tinggi kemakmurannya. Apakah suatu negara mempunyai
keuntungan komperatif dibandingkan dengan negara lain dapat juga dilihat dari
segi ongkos tenaga kerja (wage of labor). Apabila ongkos tenaga kerja rendah,
maka harga output akan rendah pula. Suatu negara akan memproduksi suatu produk
yang harga relative lebih rendah dari negara lain. Ini berarti mereka mendapat
keuntungan komperatif dalam produksi produknya.
A
|
B
|
|
X
|
4
|
6
|
Y
|
2 (
|
12
|
Keunggulan
komparatif merupakan Negara B karena memiliki korbanan paling sedikit atau
dapat dilihat dari nilai koefisien terkecil.
KURVA
KEMUNGKINAN PRODUKSI
Batas kemungkinan
produksi adalah suatu grafik yang memperlihatkan berbagai kombinasi keluaran
yang mungkin dapat diproduksi oleh perekonomian, dengan faktor produksi
tertentu dan teknologi produksi yang tersedia.
Untuk
memperjelas tiga masalah dasar dalam kehidupan ekonomi, yaitu apa, bagaimana
dan bagi siapa.
·
Barang apa yang akan diproduksi dan
dikonsumsi bisa digambarkan dengan titik yg akhirnya dipilih pada batas
kemungkinan produksi.
·
Bagaimana barang yang diproduksi akan
melibatkan satu pilihan terbaik atas
metode dan alokasi yang memadai mengenai berbagai jumlah dan jenis sumber daya
yang terbatas pada berbagai macam industri.
·
Bagi siapa barang dihasilkan tidak dapat
disaksikan hanya dari diagram
kemungkinan produksi saja, namun terkadang dapat saja ditebak makna
diagram tersebut.
Sumber :
Yusmichad
Yusdja, Tinjauan Teori Perdagangan
Internasional Dan Keunggulan Kooperatif. Dalam Jurnal : Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Jl. A. Yani 70 Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar