Kamis, 07 Februari 2019

Budidaya Tanaman Perkebunan - Bahan Tanam dan Pembenihan


PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian  umumnya, dan sektor perkebunan khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia (Balai Informasi Pertanian, 1990). Melihat pentingnya tanaman kelapa sawit dewasa ini dan masa yang akan datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyak sawit, maka perlu dipikirkan usaha peningkatan  kualitas dan kuantitas produksi kelapasawit secara tepat agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu diantaranya adalah pengendalian hama dan penyakit. (Sastrosayono 2003). 
Indonesia memiliki potensi alamiah yang baik untuk pengembangan sektor pertanian. Salah satu sub sektor pertanian yang mampu memberikan pertumbuhan ekonomi adalah sub sektor perkebunan. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan Indonesia yang memiliki prospek dan mendominasi produksi kawasan Asia Tenggara bahkan tingkat dunia.
Salah satu faktor penentu produktivitas tanaman kelapa sawit adalah dengan menggunakan bibit yang berkualitas yang didapatkan melalui penggunaan benih yang secara genetik unggul dan pemeliharaan yang baik, terutama pemupukan.Namun, sebagian besar pekebun swadaya menggunakan bibit berkualitas rendah yang berasal brondolan lepas di kebun serta pengelolaan pupuk yang rendah.
Komoditi perkebunan yang sebagian terbesar merupakan perkebunan rakyat,
perjalanan sejarah pengembangannya antara usaha perkebunan rakyat dan
perkebunan besar, berjalan sendirisendiri, tanpa ada kaitan kegiatan operasionalnya. Untuk pengembangan kelapa sawit,maka pendekatan pengembangannya ditempuh melalui pengembangan perkebunan rakyat sebagai kebun plasma pola PIR.Melalui pendekatan tersebutterbukti bahwa pengembangan kelapa sawit berdampak terhadap penanggulangan kemiskinan,penggangguran dan pengembangan wilayah.






1.2. Tujuan
Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan agar penulis mengetahui tentang pengadaan bahan tanaman Kelapa Sawit
Tujuan Khusus
-          Untuk mengetahui definisi pengadaan bahan tanaman terutama pada tanaman kelapa sawit
-          Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pengadaan bahan tanaman
-          Untuk mengetahui cara pembibitan dan persemaian
1.3. Manfaat
1.      Memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan tentang pemahaman kegiatan
2.      Hasil dan penulisan laporan ini hendaknya dapat memberikan tambahan informasi yang bermanfaat bagi yang membutuhkan nantinya.
















TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit (Elais guinensis Jacq.) adalah salah satu jenis tanaman dari famili Arecaceae yang menghasilkan minyak nabati yang dapat dimakan (edible oil). Saat ini, kelapa sawit sangat diminati untuk dikelola dan ditanam. Daya tarik penanaman kelapa sawit masih merupakan andalan sumber minyak nabati dan bahan agroindustri (Sukanto,2008).
Bahan Tanam merupakan bagian tanaman yang digunakan untuk memulai/ mengawali budidaya tanaman.
                Bahan tanam kelapa sawit unggul bisa berasal dari hasil persilangan berbagai sumber (inter and intra spesific crossing) dengan metode Reciprocal Recurrent Selection (RRS).  Disamping itu, bahan tanaman kelapa sawit unggul juga bisa di hasilkan dari pemuliaan pada tingkat molekuler yang diperbanyak secara vegetatif dengan teknik kultur jaringan.
            Bahan tanam kelapa sawit yang umum ditanam di perkebunan komersial yaitu persilangan dura x pesifera (D x P) yang disebut tenera. Tanaman induk dura berasal dari 4 pohon kelapa sawit yang ditanam di kebun raya bogor (1848) dan dikenal dengan deli dura.
            Pemuliaan adalah pemuliaan terhadap dan pengujian tanaman dari hasil persilangan beberapa jenis pohon induk tanaman.Tujuannya untuk mendapatkan varietas baru yang memiliki produktifitas dan rendemen minyak yang lebih tinggi serta pertumbuhan meninggi lambat dari varietas-varietas sebelumnnya.
            Untuk menghasilkan bahan tanam, pusat sumber benih memiliki suatu rancangan penyerbukan yang disusun berdasarkan hasil pengujian.Penyusunan berdasarkan pada kombinasi terbaik antara Dura x Pesifera (D x P) hasil uji produksi dan kualitas lapangan.Pengamatan dilakukan terhadap produksi beberapa tahun. Ada pohon induk yang tidak dapat digabungkan dengan pesifera tertentu dan sebaliknya ada pula pesifera yang tidak bisa digabungkan pada semua pohon induk dura
Produksi benih memegang peranan penting dalam pengadaan bahan
tanaman kelapa sawit. Dalam upaya menyediakan benih yang baik diperlukan
rangkaian proses produksi benih yang cermat dan teliti seperti proses penyiapan
benih. Penyiapan benih adalah kegiatan mempersiapkan benih yang baik untuk
diproses lebih lanjut yaitu dipatahkan dormansinya dan dikecambahkan. Tahapan
dalam kegiatan penyiapan benih yang dilakukan di Divisi Produksi PPKS yaitu:
penerimaan tandan benih, pencincangan tandan benih, fermentasi, pemipilan,
pengupasan, seleksi benih, penyimpanan stock dan barecode. Secara rinci
deskripsi dari setiap tahapan penyiapan benih telah disampaikan di bagian
pelaksanaan magang.

PENGADAAN BAHAN TANAM
Pengadaan bahan tanam adalah proses kegiatan penyediaan bahan tanam berupa benih, stek, plantlet dan bibit untuk memperoleh hasil produksi pertanian yang maksimal.
Dalam pengadaan bahan tanaman hal-hal yang harus dipersiapkan, ialah :
Menemukan bibit buah dengan keunggulan yang bagus agar hasil pertumbuhan tanaman menghasilkan buah yang bagus pula di butuhkan dan haruslah memiliki induk tanaman yang berkualitas dengan memiliki keunggulan yang bagus. Pemilihan bibit unggul yang tentunya sangat berperan penting guna menghasilkan produk buah yang sangat berkualitas nantinya. 
Untuk setiap tanaman memiliki ciri-ciri dan juga model yang sangat berbeda. Berikut beberapa ciri-ciri bibit buah unggul yang layak tanam :
1. Pertumbuhan yang seragam
Jika bibit yang anda tanam secara bersamaan, pertumbuhanpun akan tumbuh secara serempak, itu pertanda bibit yang dihasilkan sangat bagus. Sebaliknya, jika di antara bibit yang di tanam serempak ada yang mati, berarti bibit tersebut tidak bagus dan tidak berkualitas.
2. Kuat
Jika tanaman di pindahkan dari satu tempat ke tempat lain tidak mati, itu berarti bibit tersebut memiliki kualitas unggul. Untuk lebih bagusnya lagi, sebaiknya bibit yang akan ditanam disiangi terlebih dahulu, agar hasil yang pertumbuhan nantinya akan jauh lebih bagus.
3. Pertumbuhan sangat cepat
Pertumbuhan bibit yang sangat cepat, merupakan ciri-ciri bahwa bibit tersebut merupakan bibit unggul dan berkualitas. Pertumbuhan yang serempak dari bibit lainnya tentunya menandakan bibit tersebut sangatlah berkualitas.
4. Akar yang banyak
Ciri-ciri bibit yang unggul dan berkualitas lainnya adalah memiliki akar yang banyak. Karena dengan memiliki akar yang banyak memberikan jalan masuk makanan untuk tumbuhan. Sehingga, semakin banyak akar semakin banyak pula makanan masuk ke bibit tersebut.
5. Kehijauan
Bibit yang kokoh dengan warna hijau merupakan salah satu ciri-ciri bibit berkualitas. Bibit dengan ciri-ciri seperti ini akan tumbuh lebih cepat dengan penyiraman secara teratur.
6. Tahan hama
Tidak gampang memiliki bibit berkualitas yang tahan akan serangan berbagai hama tanaman. Dengan memiliki bibit berkualitas tentunya akan menghemat biaya dan perawatan, sehingga anda tidak perlu mengeluarkan biaya banyak. Bibit yang tahan hama tentunya juga akan menghasilkan panen yang cukup memuaskan.
7. Tahan terhadap iklim
Bibit yang tahan terhadap perubahan iklim merupakan ciri selanjutnya dari bibit unggul. Bibit ini akan tahan pada masa kemarau ataupun hujan, atau sebaliknya. Bibit ini akan tetap tumbuh pada musim pergantian cuaca.
8. Harga jual tinggi
Bibit unggul dan berkualitas memiliki harga nilai jual yang sangat tinggi karena keunggulannya. Banyak juga para distributor atau agen tanaman  unggul di hargai dengan nilai tinggi karena memiliki kualitas dan kuantitas yang tentunya sesuai dengan harga pasaran.Tidak mudah memang menemukan bibit buah yang benar-benar unggul. Butuh ketelitian yang benar-benar sangat detail dalam memilihnya. Jika tujuan anda membeli bibit buah dengan hasil panen akan di jual kembali, memang lebih baik memilih bibit buah yang benar-benar unggul dan berkualitas agar hasil panen yang didapat memiliki harga tinggi.

BENIH
Produksi benih memegang peranan penting dalam pengadaan bahan tanaman kelapa sawit. Dalam upaya menyediakan benih yang baik diperlukan
rangkaian proses produksi benih yang cermat dan teliti seperti proses penyiapan
benih. Penyiapan benih adalah kegiatan mempersiapkan benih yang baik untuk
diproses lebih lanjut yaitu dipatahkan dormansinya dan dikecambahkan.
Tahapan dalam kegiatan penyiapan benih yang dilakukan di Divisi Produksi PPKS yaitu: penerimaan tandan benih, pencincangan tandan benih, fermentasi, pemipilan,pengupasan, seleksi benih, penyimpanan stock dan barecode. Secara rincideskripsi dari setiap tahapan penyiapan benih telah disampaikan di bagian pelaksanaan magang.


Varietas Tanaman Kelapa Sawit
            Benih kelapa sawit dibedakan varietasnya berdasarkan ketebalan tempurung dan warna buah (Lembaga Pendidikan Perkebunan, 2000).  Perbedaan varietas kelapa sawit sebagai berikut :
Tabel 1.  Varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah

No.      Varietas
Ketebalan Tempurung
Daging Buah
1.           Dura
1-8 mm
Tipis
2.           Pesifera
Sangat tipis
                 Tebal
3.         Tenera
0,5-4 mm
                  Tipis
Sumber : Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP),  2000.
Tabel 2. Varietas kelapa sawit berdasarkan warna kulit
No
Varietas
Warna Buah Muda
Warna Buah Tua
1.
Dura
Kehitaman
Ungu–Hitam

Jingga

2.
PesiferaKemerahan
Hijau

Jingga


3.
Tenera
Keputih–putih Kuningan
Kekuning


Pengecambahan
Dalam tata cara pembibitan kelapa sawit, tahapan selanjutnya adalah pengecambahan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menumbuhkan tunas dan juga akar muda benih kelapa sawit yang nantinya akan disebut dengan istilah kecambah. Dalam tahapan ini, ada banyak sekali metode yang bisa diterapkan. Salah satunya adalah melepaskan tangkai kelapa sawit dari bagian spikeletnya. Idealnya, waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeraman tandan buah kelapa sawit adalah selama tiga hari. Pada jangka waktu tersebut, tandan buah disiram sesekali agar kelembabannya tetap terjaga. Selanjutnya, buah kelapa sawit kembali dipisahkan dari tandannya untuk kemudian diperam lagi dalam jangka waktu kurang lebih tiga hari.
Dalam proses ini, pemisahan biji kelapa sawit dari dagingnya bisa dilakukan dengan menggunakan mesin khusus supaya lebih efektif. Selanjutnya, biji-biji yang sudah dipisahkan dicuci bersih lalu direndam pada larutan Dithane M-45 dengan dosis 0,2% sekitar tiga menit. Cara pembibitan kelapa sawit selanjutnya adalah keringkan biji kelapa sawit dan lakukan proses penyeleksian dalam memilih biji yang akan ditanam. Pilihlah biji yang memiliki wujud seragam.
Biji sawit yang sudah dipilih dan berkualitas kemudian disimpan pada ruangan tertutup dengan suhu 27 derajat celcius dan kelembaban antara 60 sampai dengan 70 persen. Proses pengecambahan ini dilakukan dengan cara memasukkan biji ke dalam kaleng khusus pengecambahan. Kemudian letakkan pada ruangan dengan suhu 39 derajat celcius. Proses ni umumnya berlangsung selama kurang lebih 60 hari. Setiap 7 hari, biji diangin-anginkan sebanyak 1 kali selama tiga menit. Selanjutnya, benih direndam di dalam air agar biji mengandung air sekitar 20 sampai dengan 30 persen lalu diangin-anginkan.
Proses cara pembibitan kelapa sawit selanjutnya adalah biji direndam kembali menggunakan larutan Dithane M-45 dengan takaran 0,2% sekitar dua menit dan letakkan biji pada ruangan dengan suhu 27 derajat celcius. Setelah 10 hari, biji akan mulai berkecambah dan bisa segera dipakai untuk menjadi benih kelapa sawit.
Contoh prosedur pengecambahan benih kelapa sawi:
ü  Buah dikupas untuk memperoleh benih yang terlepas dari sabutnya. Pengupasan buah kelapa sawit dapat menggunakan mesin pengupas.
ü  Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama 5 hari dan setiap hari air harus diganti dengan air yang baru.
ü  Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering anginkan di tempat teduh selama 24 jam dengan menghamparkannya setebal satu lapis biji saja. Kadar air dalam biji harus diusahakan agar tetap sebesar 17%.
ü  Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastik berukuran panjang 65 cm yang dapat memuat sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong plastik ditutup rapat-rapat dengan melipat ujungnya dan merekatnya. Simpanlah kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran 30 cm x 20 cm x 10 cm, kemudian letakkan dalam ruang pengecambahan yang suhunya 39 0C.
ü  Benih diperiksa 3 hari sekali (2 kali per minggu) dengan membuka kantong plastiknya dan semprotlah dengan air (gunakan hand mist sprayer) agar kelembaban sesuai dengan yang diperlukan yaitu antara 21- 22% untuk benih Dura dan 28-30% untuk Tenera. Contoh benih dapat diambil untuk diperiksa kelembabannya.
ü  Bila telah ada benih yang berkecambah, segera semaikan pada pesemaian perkecambahan.
ü  Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari peti di ruang pengecambahan dan letakkan di tempat yang dingin. Kandungan air harus diusahakan tetap seperti semula. Dalam beberapa hari benih akan mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15-20 hari kemudian sebagian besar benih telah berkecambah dan siap dipindahkan ke persemaian perkecambahan (prenursery ataupun nursery). Benih yang tidak berkecambah dalam waktu tersebut di atas sebaiknya tidak digunakan untuk bibit.
Description: Image result for kecambah kelapa sawit
Gambar 1.Pertumbuhan kecambah benih

Sertifikasi Benih
Sertifikasi bibit adalah rangkaian kegiatan untuk mendapatkan Sertifikat mutu Bibit tanaman perkebunan, yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi  melalui pemeriksaan lapangan sehingga dapat digunakan sebagai bahan tanam dan telah memenuhi syarat untuk diedarkan
Sertifikasi Benih adalah suatu proses pemberian sertifikasi atas cara perbanyakan, produksi dan penyaluran benih sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Departemen Pertanian untuk dapat diedarkan.
Description: C:\Users\Win10\Downloads\New folder\sertifikasi-benih(1).jpg
Gambar 2. Prosedur Sertifikasi Benih

Sumber bahan tanam perkebunan kelapa sawit
Spesifikasi teknis bantuan benih kelapa sawit untuk kegiatan peningkatan produktivitas kelapa sawit rakyat melalui penggantian benih tidak bersertifikat dengan benih unggul bermutu bersertifikat yang berasal dari sumber benih dalam negeri yang telah ditetapkan pemerintah :
a. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PT. PPKS) Medan
b. PT. Socfin Indonesia (PT.Socfindo)
c. PT. PP London Sumatera Indonesia,Tbk. (PT. Lonsum)
d. PT. Bina Sawit Makmur
e. PT. Tunggal Yunus Estate
f. PT. Dami Mas Sejahtera
g. PT. Bakti Tani Nusantara
h. PT. Tania Selatan
i. PT. Sarana Inti Pratama
j. PT. Sasaran Ehsan Mekarsari
                                               


PEMBIBITAN
         Pembibitan tanaman adalah suatu proses penanaman bibit mulai dari bentuk biji hingga menjadi tanaman bayi dengan munculnya tunas akar dan beberapa daun kecil menjadi kecambah, yakni yang dilakukan selama beberapa hari, sehingga akhirnya bisa ditanam kembali untuk pertumbuhan tanaman buah hingga dewasa dan berbuah.
        Bibit
        Merupakan salah satu faktor bahan tanaman dan penentu produktivitas tanaman kelapa sawit adalah dengan menggunakan bibit yang berkualitas yang didapatkan melalui penggunaan benih yang secara genetik unggul dan pemeliharaan yang baik, terutama pemupukan. Namun, sebagian besar pekebun swadaya menggunakan bibit berkualitas rendah yang berasal brondolan lepas di kebun serta pengelolaan pupuk yang rendah.
          Tahapan pembibitan ini harus dilakukan dengan benar karena keberhasilan penanaman kelapa sawit di lapangan sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat media tanam dan bibit yang digunakan. Ada beberapa tahap dalam pengadannya.
 Pembibitan Awal (Pre nursery)   
          Pembibitan awal (pre nursery) adalah pembibitan tahap pertama dalam proses pembibitan kelapa sawit, yang dipelihara dari umur 0 bulan sampai 3 bulan.   Pembibitan awal atau pre-nursery merupakan tahap pembibitan yang dilakukan apabila pembibitan kelapa sawit dilakukan dengan 2 tahap pembibtan (double stage).  Kecambah kelapa sawit ditanam di pre-nursery setelah itu baru dipindahkan ke pembibitan utama atau main-nursery.  Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan di pre-nursery adalah  pembuatan bedengan, pembuatan naungan, persiapan media tanam, persiapan polybag, penanaman kecambah, pemeliharaan, seleksi bibit, pemindah dan pengangkutan bibit. Pembibitan awal dapat juga diartikan sebagai Persemaian yang merupakan tempat kecambah tanamanan kelapa sawit
(Germinated seeds) ditanam dan dipelihara hingga berumur 3 bulan, pre nursery dilakukan selama 2-3 bulan.
Prosedur Kerja
1.      Benih yang sudah berkecambah disemai dalam polybag kecil, kemudian diletakkan pada bedengan-bedengan yang lebarnya 120 cm dan panjang bedengan secukupnya.
2.      Ukuran polybag yang digunakan adalah 12 cm x 23 cm atau 15 cm x 23 cm (lay flat).
3.      Polybag diisi dengan 1,5-2,0 kg tanah atas yang telah diayak. Tiap polybag diberi lubang untuk drainase.
4.      Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm dari permukaan tanah dan berjarak 2 cm.
5.      Setelah bibit dederan yang berada di prenursery telah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai, bibit dederan sudah dapat dipindahkan ke pesemaian bibit (nursery).
6.      Keadaan tanah di polybag harus selalu dijaga agar tetap lembab tapi tidak becek. Pemberian air pada lapisan atastanah polybag dapat menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh bibit.
7.      Penyiraman dengan sistem springkel irrigation sangat membantu dalam usaha menghasilkan kelembaban yang diinginkan dan dapat melindungi bibit terhadap kerusakan karena siraman.
8.      Untuk penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan polybag yang lebih besar, berukuran 40 cm x 50 cm atau 45 cm x 60 cm (lay flat), tebal 0,11 mm dan diberi lubang pada bagian bawahnya untuk drainase.
9.      Polybag diisi dengan tanah atas yang telah diayak sebanyak 15-30 kg/polybag, disesuaikan dengan lamanya bibit yang akan dipelihara (sebelum dipindahkan) di pesemaian bibit.
10.  Bibit dederan ditanam sedemikian rupa sehingga leher akar berada pada permukaan tanah polybag besar dan tanah sekitar bibit dipadatkan agar bibit berdiri tegak. Bibit pada polybag besar kemudian disusun di atas lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan diatur dengan hubungan sistem segitiga sama sisi dengan jarak misalnya 100 cm x 100 cm x100 cm.

PEMBIBITAN ( MAIN NURSERY )
Pemeliharaan Pembibitan
   Tujuan: diperoleh bibit yang sehat dan subur, sehingga bibit akan dapat dipindahkan ke lapang sesuai dengan umur dan saat tanam yang tepat.
   Pemeliharaan bibit meliputi:  penyiraman, penyiangan, pengawasan dan seleksi, serta pemupukan.
Penyiraman
   Penyiraman bibit dilakukan dua kali sehari, kecuali apabila jatuh hujan lebih dari 7-8 mm pada hari yang bersangkutan.
   Air untuk menyiram bibit harus bersih dan cara menyiramnya harus dengan semprotan halus agar bibit dalam polybag tidak rusak dan tanah tempat tumbuhnya tidak padat.
   Kebutuhan air siraman ± 2 lt/polybag/hari, disesuaikan dengan umur bibit.

Penyiangan
          Gulma yang tumbuh dalam polybag dan di tanah antara polybag harus dibersihkan, dikored atau disemprot dengan herbisida. Penyiangan gulma harus dilakukan 2-3 kali dalam sebulan, atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.
Pengawasan dan Seleksi
          Pengawasan bibit dilakukan untuk mengamati pertumbuhan bibit dan perkembangan gangguan hama dan penyakit. Bibit yang tumbuh kerdil, abnormal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Pembuangan bibit (thinning out) dilakukan pada saat pemindahan ke main nursery, yaitu pada saat bibit berumur 4 bulan dan 9 bulan, serta pada saat pemindahan bibit ke lapangan.
Tanaman yang bentuknya abnormal dibuang, yakni dengan ciri-ciri;
1.      Bibit tumbuh meninggi dan kaku
2.      Bibit terkulai
3.      Anak daun tidak membelah sempurna
4.      Terkena penyakit
5.      Anak daun tidak sempurna
Pemupukan
Pemupukan bibit sangat penting untuk memperoleh bibit yang sehat, tumbuh cepat dan subur.
Pupuk yang diberikan adalah Urea dalam bentuk larutan dan pupuk majemuk. 

PEMINDAHAN BIBIT KE LAPANGAN
·         Pemutaran bibit (rotating) Bibit diputar pada tempatnya dua minggu sebelum dikirim ke lapangan. Setelah bibit diputar harus disiram air dengan cukup setiap hari sampai waktu pengiriman ke lapangan
·         Perlakuan Bibit untuk Persiapan Pengangkutan Menjelang persiapan tanam bibit dikumpulkan rapat, setiap kelompok terdiri 100-200 bibit. Bibit disusun satu lapis di atas truk dan disiram sebelum berangkat ke lapangan







KESIMPULAN
1. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian
2. Bahan Tanam merupakan bagian tanaman yang digunakan untuk memulai/ mengawali budidaya tanaman
3. Sertifikasi Benih adalah suatu proses pemberian sertifikasi atas cara perbanyakan, produksi dan penyaluran benih sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Departemen Pertanian untuk dapat diedarkan.
4.Untuk menghasilkan bahan tanam, pusat sumber benih memiliki suatu rancangan penyerbukan yang disusun berdasarkan hasil pengujian.
5.Pembibitan awal atau pre-nursery merupakan tahap pembibitan yang dilakukan apabila pembibitan kelapa sawit dilakukan dengan 2 tahap pembibitan (double stage).
6.Pembibitan utama merupakan tahap kedua setalah pembibitan awal dan bibit dipelihara dai umur 3 bulan sampai 12 bulan.
7.Pengelompokan benih sawit digolongkan berdasarkan ketebalan daging dan tempurung dan warna kulit biji.

SARAN
          Melihat pentingnya tanaman kelapa sawit dewasa ini dan masa yang akan datang seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyak sawit, maka perlu dipikirkan teknologi produksi sebagai usaha peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar