Senin, 25 Februari 2019

MARKETING MIX - MENPAS


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini di tunjukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Pada hakekatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengelola unsur-unsur marketing mix supaya dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan tujuan dapat menghasilkan dan menjual produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dan konsumen.
Mengingat semakin ketatnya persaingan karena semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen. Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran untuk menyampaikan informasi secara luas, memperkenalkan suatu produk barang dan jasa, merangsang konsumen untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi terhadap image suatu produk. Oleh karena itu bauran pemasaran dianggap sebagai salah satu unsur strategi yang paling potensial di dalam memasarkan produk.  Strategi bauran pemasaran yaitu : produk, harga, promosi dan tempat  sangat berperan terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan akan permintaan barang. Didalamya keadaan persaingan yang sangat tajam dewasa ini terutama dalam pasar pembeli, peranan penetapan harga dan promosi penjualan sangat penting terutama untuk membangun komitmen dan loyalitas pelanggan.

1.2  Rumusan Masalah
1)        Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran?
2)        Apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran?
3)        Bagaimana sejarah Teh Botol Sosro?
4)        Bagaimana bauran pemasaran produk Teh Botol Sosro?

1.3 Tujuan Penulisan
1)        Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran?
2)        Apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran?
3)        Bagaimana sejarah Teh Botol Sosro?
4)        Bagaimana bauran pemasaran produk Teh Botol Sosro?


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting yang perlu dilakukan perusahaan untuk meningkatkan usaha dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Di samping kegiatan pemasaran perusahaan juga perlu mengkombinasikan fungsi-fungsi dan menggunakan keahlian mereka agar perusahaan berjalan dengan baik. Dalam hal ini perlu diketahui beberapa definisi pemasaran.
Menurut Kotler “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain” (1997:8).
Sedang definisi menurut William J. Stanton, (1984:7) yaitu: “Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang - barang yang memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial”.
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan - kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu dan Hani 2004:4).
Manajemen pemasaran merupakan kegiatan yang dikoordinasikan dan dikelola dengan baik. Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler yang dikutip Basu Swastha dan Hani Handoko, (1997:4) sebagai berikut: “Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan”.
Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Definisi konsep pemasaran menurut Basu Swastha (2002:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Definisi menurut Basu Swastha (2002:17) Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari luar ke dalam. Konsep ini diawali dengan mendefinisikan pasar yang jelas berfokus pada kebutuuhan pelanggan, memadukan semua sistem kegiatan yang akan memengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan. Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar utama.
1.        Pasar sasaran tidak ada perusahan yang dapat beroperasi disemua pasar dan memuaskan semua kebutuhan dan juga tidak ada yang dapat beroperasi dengan baik dalam pasar yang luas, sehingga jika suatu perusahaan itu ingin berhasil maka ia harus dapat mendefinisikan pasar sasaran meraka dengan cermat dan menyiapkan program pemasaran.
2.        Kebutuhan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu merupakan tugas yang sederhana dikarekan beberapa pelanggan itu memiliki kebutuhan sendiri yang tidak mereka sadari atau mereka tidak dapat mengutarakan kebutuhan - kebutuhan ini.
3.        Pemasaran terpadu, jika semua departemen bekerja sama melayani kepentingan pelanggan maka hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran terpadu berjalan dalam dua tahap yaitu :
a.         Tahap Pertama : beragam fungsi pemasaran, tenaga penjualan periklanan, manajemen produk, riset pemasaran dan lainnya harus bekerja sama.
b.         Tahap Kedua : pemasaran harus dikoordinasikan dengan baik pada bagian lain perusahaan.
c.         Profitabilitas, tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka.
2.2 Bauran Pemasaran
Strategi pemasaran bagi setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memuaskan konsumen. Strategi pemasaran yang berhasil umunya ditentukan oleh satu variabel atribut pemasarannya.
Marketing mix merupakan variabel - variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Variabel yang terdapat didalamnya adalah produk, harga, distribusi, dan promosi.
Definisi bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001) adalah sebagai berikut: Seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan “Empat P”: product, price, place, promotion (produk, harga, distribusi, dan promosi).

2.1.1 Product (Produk)
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tampat, organisasi, dan ide. Jadi produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan (Tjiptono, 2002).
Pengertian produk (product) menurut Kotler & Armstrong (1997) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Tingkatan Produk menurut Kotler & Armstrong(1997) dalam merencanakan produk atau apa yang hendak ditawarkan ke pasar, para pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk dalam merencanakan penawaran pasar. Lima tingkatan produk tersebut terdiri dari:
a)        Manfaat Inti (core benefit) Yaitu jasa atau manfaat fundamental yang benar-benar di beli oleh pelanggan. Misal: kasus hotel, dimana tamu hotel membeli “istirahat dan tidur”.
b)        Produk dasar (basic product). Para pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk generik (generic product), yaitu versi dasar dari produk tersebut. Dengan demikian sebuah hotel akan terdiri dari gedung dengan kamar-kamar yang disewakan.
c)        Produk yang diharapkan (expected product). Sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh pembeli ketika mereka membeli produk tersebut. Misal: tamu hotel mengharapkan ranjang yang bersih, sabun dan handuk, lemari pakaian, dan suasana yang tenang.
d)       Produk yang ditingkatkan (augmented product). Layanan dan manfaat tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Misal: sebuah hotel dapat melengkapi produknya dengan menambahkan seperangkat televisi, shampo, pemesan kamar yang cepat, makan malam yang lezat.
e)        Produk yang potensial (potensial product). Mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh seseorang atau organisasi yang mempunyai manfaat, baik berupa benda nyata maupun benda abstrak atau tidak berwujud yang tujuannya untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan hendaknya adalah sebuah produk yang menarik, mempunyai penampilan bentuk fisik yang bagus dan yang lebih dikenal
mudah diucapkan, dikenali dan diingat dan sebagainya.

1.Atribut Produk
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2002).
a. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol/lambing, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli.
b.Kemasan
Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.
c.Pelayanan
Merupakan ciri pembentuk citra produk yang sulit dijabarkan karena bersifat intangible(tidak berwujud) ini biasanya terdapat pada service atau jasa.
d.Jaminanan produk
Bertujuan untuk menyakinkan konsumen bahwa perusahaan akan mengganti produk yang sudah dibeli bila terdapat cacat pada produk tersebut.

2. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok utama yaitu (Tjiptono,2002):
a.Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
b.Barang Tahan Lama (durable Goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian.
c. Jasa (Service)
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

2.1.2 Price (Harga)
1.Definisi harga
Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, dan sebagainya. Dari sudut pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono, 2002)
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran yaitu product, price, place, promotion. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baikberupa barang atau jasa. Disamping itu harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat Kotler, (1997).
Sedangkan menurut Alma, (2003) produsen harus pandai menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan harus berpedoman pada :
a)Keadaan/kualitas barang,
b)Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang, atau rendah, konsumen perkotaan atau pedesaan,
c)Suasana pasar, apakah produknya baru dikenalkan ke pasar atau produk menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak saingan.

2. Jenis Penetapan Harga
a.         Penetapan harga fleksibel adalah kelenturan atas kesediaan untuk memotong harga demi mempertahankan bagian pasar.
b.        Penetapan harga diferensial adalah perhitungan harga pokok untuk sejenis produk yang diperhitungkan atas dasar biaya-biaya yang berbeda.
c.         Penetapan harga mark–up adalah dengan menetapkan harga jual dilakukan dengan cara menambah suatu persentase tertentu dari total biaya variabel atau harga beli dari seorang pedagang.
d.        Penetapan harga cost plus adalah penetapan harga jual dengan cara menambah persentase tertentu dari total biaya.

3.Tujuan Penetapan Harga
Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga (Tjiptono, 2002), yaitu:
a)    Tujuan Berorientasi pada Laba
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era persaingan global dimana kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimisasi laba sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.

b)   Tujuan Berorientasi pada Volume
Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan. Hal ini dikarenakan biaya penerbangan untuk satu pesawat yang terisi penuh maupun yang hanya terisi separuh tidak banyak berbeda.
c)    Tujuan Berorientasi pada Citra
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakikatnya baik penetapan harga tinggi maupun harga rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap seluruh bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

d)   Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).

e)    Tujuan-tujuan Lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah. Organisasi non profit juga dapat menetapkan tujuan penetapan harga yang berbeda, misalnya untuk mencapai partial cost recovery, full cost recovery, atau untuk menetapkan social price.

4. Metode Penetapan Harga
Secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu (Tjiptono, 2002):
1.        Metode penetapan harga berbasis permintaan.
Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan preferesi pelanggan daripada faktor-faktor seperti biaya, laba, dan persaingan.
2.        Metode penetapan harga berbasis biaya.
Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya overhead,dan laba.
3.        Metode penetapan harga berbasis laba.
Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau investasi.
4.        Metode penetapan harga berbasis persaingan.
Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau laba, harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan pesaing. Metode penetapan harga berbasis persaingan terdiri dari costumary pricing,above, at, or below market pricing,loss leader pricing dan sealed bid pricing

2.1.3 Place (Tempat)
1.Definisi Place
Termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Guna mencapai sasaran bagi produk yang akan siap dipasarkan ke masyarakat luas, maka produk memakai suatu sarana yang disebut dengan saluran distribusi. Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan, menyebarkan, serta menyampaikan barangyang dipasarkannya kepada konsumen. Saluran distribusi sangat diperlukan, bahwa tidak mungkin bagi produsen untuk mengalokasikan secara langsung kepada konsumen, saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai berikut: Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siapuntuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler dan Armstrong, 1998).

2. Peranan Perantara Dalam Pemasaran
Yang dimaksud dengan perantara adalah orang atau perusahaan yang menghubungkan aliran barang dari produsen ke konsumen akhir dan konsumen industrial (Stanton, 2005). Dalam hal ini produsen dan konsumen dihubungkan ke dalam kegiatan pembelian dan penjualan kembali barang-barang yang dihasilkan produsen kepada konsumen.Secara umum perantara terbagi atas merchant middlemandan agent middlema. Merchant middleman adalah perantara yang memiliki barang untuk kemudian dijual kembali. Sedangkan yang disebut dengan agent middleman adalah perantara yang hanya mencarikan pembeli, menegosiasikan dan melakukan transaksi atas nama produsen. Jadi ia tidak memiliki sendiri barang yang dinegosiasikan.

2.1.4 Promotion (Promosi)
1. Definisi Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi pada hakikatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak (Tjiptono, 2002).

2.Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Tujuan promosi adalah sebagai berikut (Tjiptono, 2002):
a.Menginformasikan (Informing)
b.Membujuk pelanggan sasaran (Persuading)
c.Mengingatkan (Reminding)
Andaleeb dan Conway (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Customer satisfaction in the restaurant industry: an examination of the transaction-spesific model” menggunakan strategi pemasaran yang mempengaruhi kepuasan konsumen pada industri restoran. Strategi tersebut adalah:
1.      Responsiveness
Dewasa ini konsumen memiliki orientasi yang lebih kompleks terhadap jasa layanan perusahaan. Salah satu orientasi konsumen adalah memperoleh pelayanan yang cepat.

2.      Food quality/reliability
Konsumen akan puas jika sebuah restoran mampu menyediakan kualitas makan yang baik, dengan rasa yang enak. Dapat dipahami bahwa saat konsumen datang ke sebuah restoran, konsumen mengharapkan dapat menikmati menu makanan dan minuman dengan kualitas yangbaik serta rasa yang enak.

3.      Pshycical design and appearance
Kepuasan konsumen pada penyedia jasa layanan restoran juga dipengaruhi oleh desain fisik atau tampilan restoran. Restoran yang memiliki fasilitas fisik dan tampilan yang baik akan memberikan stimuli positif bagi konsumen.

4.      Price
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menerapkan harga secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga lainnya menyebabkan timbulnya biaya atau pengeluaran.Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya (Stanton, 2005). Konsumen biasanya akan puas jika apa yang ia bayarkan sesuai dengan apa yang ia terima.




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Teh Botol Sosro
PT Sinar Sosro berdiri pada tahun 1974, PT Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Sosro merupaka pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi Cicip Rasa (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang. Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT Sinar Sosro.
Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni:
1. Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek Teh Cap Botol Soft Drink Sosrodjojo
2. Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek Teh Cap Botol (dengan penulisan ”CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca Teh Botol), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan Teh Botol diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.
3. Botol Versi III
 Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk teh botol sosro pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik Pt. Sinar Sosro yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.
Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan
1.        PT. Sinar Sosro, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, Tebs, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.
2.        PT. Gunung Slamat, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko. PT Gunung Slamat mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.
Perkembangan Bisnis PT Sinar Sosro dari awal berdiri hingga sekarang. Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT Sinar Sosro dan PT Gunung Slamat bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT Anggada Putra Rekso Mulia (Grup Rekso) yang berkantor Pusat di: Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha Gading – Kelapa Gading – Jakarta Utara, 14240.
Produk-produk PT Sinar Sosro memiliki beberapa jenis produk. Secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu:
1.        Produk unggulan (umbrella brand), yaitu produk-produk yang berlogo PT. Sinar Sosro, seperti Teh Botol Sosro, Fruit Tea, dan Joy Tea Green.
2.        Produk produk non unggulan (non umbrella brand), yaitu produk-produk yang tidak berlogo PT Sinar Sosro, seperti S-Tee, Tebs, Prim-A, Country Choice, dan Happy Jus.
Secara singkat Berikut perjalanan PT Sinar Sosro hingga sekarang :
1940 : Sosrodjojo mulai merintis teh wangi cap botol
1953 : PT. Gunung Slamat didirikan
1965 : Promosi cicip rasa
1969 : Muncul gagasan menjual teh dalam kemasan botol
1974 : Mendirikan PT. Sinar Sosro
2000 : Pabrik ke 7 di Bali mulai beroperasi
2004 : Mendirikan PT. Puri Tirta Kencana
2011 : Sosro mulai melebarkan sayap ke bidang makanan

2.2 Filosofi PT. Sinar Sosro
“Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” dimunculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan.Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum.Karena Teh Botol minuman untuk semua orang.
Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara –Negara baik bilateral maupun multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli.PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro.Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet

Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
1. Peduli terhadap kualitas
2. Peduli terhadap keamanan
3. Peduli terhadap kesehatan
4. Serta ramah lingkungan

3.3 Bauran Pemasaran Teh Botol Sosro
3.3.1 Produk
Pemasaran dimulai dengan produk yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Produk haruslah mempertimbangkan faktor perubahan teknologi, perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen, serta perubahan kondisi ekonomi.
Mayoritas Indonesia memiliki dataran tinggi cocok ditanami teh & itu semua sebagai peluang bisnis industri minuman yang dikembangkan oleh anak negeri hingga saat ini maju dan pesat. PT Sinar Sosro merupakan perusahaan pertama Indonesia dan di dunia yang berani mengolah dan menjual teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat. Dengan Iklan “Apapun Makananya Minumnya Teh Botol Sosro”, telah merebut hati masyarakat.Produk – produk SOSRO berhasil menjangkau konsumen diseluruh pelosok propinsi di Indonesia.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia. Dari awal produk ini diluncurkan, memang sudah menjanjikan. Ia menawarkan kategori baru yang belum pernah ada di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Mengikuti perubahan zaman dan selera konsumen, Sosro juga melakukan diferensiasi produknya dengan baik. Mereka berusaha menghilangkan anggapan bahwa minum teh kebiasaan orang tua dan kolot, ditandainya dengan dilaunchingnya produk TEBS, teh bersoda yang menargetkan anak muda sebagai pangsa pasarnya. Selain Tebs, Sosro juga menawarkan Fruit Tea sebagai produk teh rasa buah pertama kali di dunia. Sedangkan untuk kesehatan dan kecantikan mereka juga mengeluarkan Joy Tea Green Tea sebagai andalannya.
Tidak hanya dari segi produk, Sosro juga melakukan diferensiasi dari segi kemasan. Mulai dari produk yang dikemas dalam botol kaca, lalu dalam kemasan kotak, dalam kemasan “tetra pak”, dan tidak ketinggalan pula dalam kemasan botol plastik yang mudah dibawa kemana-mana. Diferensiasi produk yang dilakukan Sosro terhadap produk teh dan kemasannya. Dalam hal inovasi dan diferensiasi produknya. Baik itu dari segi jenis produk, rasa, dan kemasan Sosro memang pantas diacungi jempol. Hal ini membuat Sosro menjadi pusat orientasi pesaing (diserang, ditiru, atau dijauhi).
Sosro mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan disajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini adalah :
1.        Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
2.        Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
3.        Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
4.        Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya minumannya teh botol sosro”.
Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi, selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya .
Ada Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata “Teh Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen seperti rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan daun teh melati.
Bahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri. Untuk Produk Teh Botol SOSRO misalnya, bahan baku yang digunakan adalah daun Teh Hijau terbaik kualitas Peko yang dicampur dengan bunga melati (atau lebih dikenal dengan Jasmine Tea), dan campuran gula pasir terbaik yang memilik standar warna, rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari Jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar kualitas terjaga.

3.3.2 Price
Sebuah perusahaan harus pandai dalam memilih harga jual yang paling sesuai. Penetapan harga merupakan tindakan penyeimbangan. Di satu sisi, harga harus mendukung beragam biaya di sisi lain harga tidak dapat terlalu tinggi karena dapat membuat konsumen beralih produk-produk pesaing. Penetapan harga yang berhasil harus bisa mencari harga yang menguntungkan di kedua kebutuhan tersebut.
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia dan di dunia. Saat ini produk Sosro sudah begitu dikenal masyarakat. Taste yang khas dan harga yang kompetitif membuat Sosro banyak dipilih oleh konsumen.
Kemasan
Harga (Rp)
Kotal 200 ml
2.000
Kotak 250 ml
3.000
Kotak 330 ml
3.300
Botol Plastik PET 350
3.500
Botol Beling 220 ml
3.500
Botol Plastik PET 450
5.400
Kotak 1 liter
7.000
Pouch 230 ml
21.000 (isi 12 buah)
            Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Teh Botol Sosro cukup terjangkau sehinggu dapat menarik para konsumen untuk membelinya.
Salah satu trik Sosro dalam memenangkan persaingan dalam hal harga adalah dengan memanjakan para pengecer, di level pengecer, dengan patokan harga dari agen Rp18.000,-/krat, mereka bisa mengambil keuntungan mencapai 100% bahkan lebih, karena bisa menjual Rp 36 ribu/krat (Rp1.500,-/botol). Bandingkan dengan Coca-Cola. Modal awalnya saja bisa sekitar Rp24.000,-/krat. Jika harga jualnya sekitar Rp1.500,-/botol, keuntungan yang bisa diperoleh hanya Rp 12 ribu/krat. Selisih Rp 6 ribu/krat dari Teh Botol Sosro.
Hal di atas menjadi penyebab mengapa produk Sosro banyak digandrungi oleh para pengecer, karena memang keuntungan yang ditawarkan Sosro lebih menggiurkan daripada produk sejenis lainnya. Suatu teknik yang cerdas, dengan menawarkan harga yang kompetitif kepada pengecer, Sosro berhasil menggaet para pengecer sehingga lebih senang memilih Sosro sebagai teh siap minum dalam kemasan untuk mereka jual.

3.
3.3 Place
Dapat diartikan sebagai penempatan produk, distribusi atau penyebaran produk. Saluran Distibusi sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Meskipun suatu produk memiliki harga yang kompetitif, berkualitas tinggi, dan dipromosikan dengan baik, namun karena konsumen sulit mencari produk tersebut, maka kegiatan pemasaran tidak akan berhasil dengan baik. Jika Saluran Distribusi dikelola dengan baik, konsumen akan mudah memperoleh produk. Dengan banyaknya produk substitusi, maka distribusi yang direncanakan dengan baik dapat membantu produk tersebut tersebar dengan cepat.
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan ketersediaan produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan. Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri.
Sosro sangat menjaga relationship dengan jaringan distribusinya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sosro menawarkan keuntungan yang lebih kepada para pengecer, sehingga mereka lebih senang menjual produk Sosro. Bila di level pengecer disediakan pendingin, di level Dister, Sosro membuat program pengembangan armada. Caranya, memberi pinjaman modal untuk membeli kendaraan. Dengan demikian terlihat ada kebersamaan antara Sosro dengan jaringan distribusinya. Sepintas, terbayang betapa nikmatnya jadi mitra distribusi Sosro. Namun, tunggu dulu. Ada reward, tentunya ada punishment. Jangan sekali-kali bermain api dengan Sosro. Jika Dister terbukti menjual atau menyimpan produk kompetitor –meskipun hanya satu krat– tidak ada ampun lagi. Sosro bisa langsung mencabut izin keagenannya tanpa mau mendengar alasan apapun.
Sukses Sosro dalam bidang distribusi bukanlah prestasi yang diraih dalam semalam. Mungkin saat ini ada banyak orang yang menyesal karena dahulu (ketika Sosro baru berdiri) mereka tidak mau menjadi mitra distributornya. Maklumlah, Sosro datang menawarkan sesuatu yang baru dan tidak lazim pada saat itu sehingga “Soetjipto Sosrodjojo” dan saudara-saudaranya terpaksa mendistribusikan sendiri ke toko-toko makanan dan pedagang di jalan-jalan. Di tahun 1981-1982, Sosro sudah melempar 30-an cooler box dengan roda dorong kepada pedagang dari prapatan Coca-Cola, Cempaka Putih, Jakarta sampai kawasan Pasar Senen. Ini dilakukan karena pada saat itu Sosro mengalami kesulitan masuk ke toko pengecer yang menganggap aneh minuman teh dalam botol. Namun itu dulu. Sekarang, hampir tidak ada pedagang yang menolak jika ditawari menjual produk SOSRO, apalagi Teh Botol Sosro. Tak heranlah, produk ini serasa berada di jangkauan tangan konsumen, karena begitu banyaknya gerai yang memasarkannya.

3.3.4 Promotion
Promosi merupakan komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata, yang mengacu pada teknik mengomunikasikan informasi mengenai suatu produk. Alat promosi terpenting yang dilakukan Sosro mencakup iklan, Promosi Penjualan, dan kunjungan pabrik.
a.      Iklan, undian, dan Tagline
Dalam poster promo pertama yang dibuat dalam rangka menyambut 20 tahun Sosro, dibuka dengan kata-kata lucu: Hai sobat muda, ketemu lagi, yang diikuti headline: Tutup botol ini bernilai ratusan juta rupiah! Untuk ukuran waktu itu, hadiah Sosro memang termasuk istimewa: dua Toyota Starlet, 20 CD Compo Sony, 20 Discman, 200 sepeda Federal. 200 arloji Swatch, dan 2 ribu T-shirt.
Setelah melakukan pemanasan promo undian berhadiah (1994), mulai bergulir iklan-iklan tematis Sosro dari tahun ke tahun. Tagline “citra Hari-hari teh botol” berhasil diubah dengan mulus menjadi “Hari-hari teh botol Sosro”. Tetap meraih pasar anak muda. Jinggle teh botol yang sudah diterima khalayak luas itu, diubah lebih manis tanpa mengubah soul-nya. Kehadiran Frestea pada tahun 2003 yang didukung oleh perusahaan multinasional, dapat mengubah peta pasar minuman teh dalam kemasan.
Untuk menampik persaingan dengan Frestea, Sosro mengubah tagline-nya menjadi: “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”. tag line ini cukup persuasif, tapi sekarang sudah berubah lagi menjadi “apapun enaknya teh botol sosro” masih persuasif juga, tapi sepertinya Sosro ingin merubah kesan bahwa tidak hanya kegiatan makan saja yg enak sambil minum Teh Botol Sosro, tapi semua kegiatan yg sedang dilakukan enak juga sambil minum Teh Botol Sosro dan juga untuk memperkuat image Teh Botol sebagi minuman semua kalangan.

b. Promosi Penjualan
Sering dilakukan dengan membuka stand di acara yang disponsori oleh produk Sosro. Biasanya ditawarkan dengan harga lebih murah, atau dengan penawaran menarik lainnya seperti mendapatkan merchantdise atau hadiah.

c. Kunjungan Pabrik
Langkah promosi seperti ini tidak banyak dilakukan oleh para pesaing minuman siap minum dalam kemasan. Sosro menyadari bahwa ini merupakan hal penting dalam eksistensinya sebagai produsen minuman siap minum dalam kemasan. Dengan menerima kunjungan, Sosro dapat memperlihatkan kepada publik bahwa produk mereka diolah dengan benar, hiegenis, dan terjamin. Sehingga nantinya masyarakat tidak ragu lagi untuk membeli produk Sosro. Selain itu di website Sosro www.sosro.com juga disediakann formulir pendaftaran untuk kunjungan Pabrik sehingga urusan birokrasinya tidak terlalu sulit.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1)        Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain
2)        Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran, dikenal dengan “Empat P”: product, price, place, promotion (produk, harga, distribusi, dan promosi).
3)        PT Sinar Sosro berdiri pada tahun 1974, PT Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia.
4)        Teh Botol Sosro menawarkan produk yang alami, bervariasi rasa, dan kemasannya; harganya terjangkau; distribusinya lancar ke seluruh Indonesia sehingga mudah didapat oleh konsumen; dan promosi yang dilakukan cukup aktif dengan tag line “Apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro.

4.2 Saran
Makalah ini diharapkan agar para pembaca dapat memiliki wawasan yang lebih luas mengenai bauran pemasaran dan penerapannya pada produk Teh Botol Sosro. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini dan makalah-makalah yang akan dibuat selanjutnya. Sekian dan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA
Ashadi, C. A. 2011. Analisis Stratei Promosi The Botol Sosro di PT SInar Sosro Kantor Perwilayahan Wilayah Banten. Departeman Agribisnis Fakulras Ekonomi dan Manajemen IPB Bogor.
Buchari, A. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabet. Bandung.
Kotler, P. dan G. Amstrong. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid Ke-Enam. Indeks. Jakarta.
Kurniawan, F. 2013. Pengaruh Relationship Marketing dan Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasan Pelanggan PT. Astra Internasional Isuzu Semarang. Jurnal Administrasi Bisnis2 (1): 76-87.
Lasander, C. 2013. Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan pelanggan pada Makanan Tradisional. Jurnal EMBA. 1(3): 284-293.
Lenzun, J. J.Massie, J, D, D, dan D.Adare. 2014. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanngan Kartu Prabayar Telkomsel. Jurnal Emba2(3):12-39.
Oentoro, D. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasarn dan Perilaku Pelanggan. digilipesaunggul.ac.id. Diakses tanggal 20 Februari 2015.
Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Cetakan Sembilan Belas. Alfabeta. Bandung.
Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.
Sumarni, Murti dan J. Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis: Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan.http:jornal.unisla.ac.id/pdf/129220131/1.pdf.Diakses tanggal 13 Januari 2015.
Swasta H. 2010. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Pelanggan. BPFE. Yogyakarta.
Tjiptono, F. 2009. Strategi Pemasaran. Ed. 2. Cetakan Ke Tujuh. Penerbit Andi. Yogyakarta
Wahyudi, T dan Y. E. Prawatya. 2012. Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan pelanggan. Jurnal ELKHA. 4(2), 34-37.
Yamit, Z. 2010. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Edisi Pertama. Sleman. Yokyakarta.
https://harga.web.id/harga-tehbotol-sosro-kemasan-beling-botol-plastik-kotak-pouch.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar