BAB
II
ISI
2.1. PENGERTIAN
Segmentasi pasar adalah membagi pasar
menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau
tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Segmentasi pasar menurut Kotler (2012)
pasar yang terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan
dan keinginan yang serupa. Menurut Kasali (1998), segmentasi adalah proses
mengkotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok “potential
costumers” yang memiliki kesamaan kebutuhan dan/atau kesamaan karakter yang
memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Karena sifatnya yang
homogen, maka akan sulit bagi produsen untuk melayaninya, oleh karena itu
pemasar harus memilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar
lainnya. Bagian segmen yang dipilih pun harus disesuaikan dengan kemampuan dari
produsen serta bagian yang dipilih ini merupakan bagian homogen yang memiliki
ciri-ciri yang sama. Neil (1997; dikutip dalam Kasali (1998) memaparkan bahwasegmentasi
pasar harus dilakukan sejak awal, yaitu ketika proses pertama dimulai, pada
analisis peluang pasar.
2.2 PERAN
PENTING SEGMENTASI DALAM BISNIS
Philip Kotler menggabungkan proses
penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk yang Ia sebut STP (Segmenting,
Targeting, Positioning). Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi
untuk memahami struktur pasar. Pada tahap ini perlu adanya pengindentifikasian dan pemanfaatan peluang
yang muncul dipasar. Pertama, peran segmentasi dapat memungkinkan pemasar
untuk lebih fokus. Kedua, segmentasi memungkinkan pemasar mendapatkan insight
mengenai peta kompetisi dan sisi pasar. Ketiga, segmentasi merupakan
basis untuk memudahkan pemasar mempersiapkan tahap berikutnya. Keempat, segmentasi
merupakan faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut
yang unik dan cara yang berbeda. (Kartajaya, 2006) Dalam industri makanan,
pengelompokan tempat makan kedalam kelompok khusus harus berdasarkan pada
kebutuhan dan keinginan yang sama. Hal ini dikemukakan oleh Kivela (1997) dalam
artikelnya yang berjudul "Restaurant marketing: selection and
segmentation in Hong Kong" bahwa konsumen memilih tempat makan
berdasarkan pada segmen jenis restorannya, disesuaikan dengan pendapatan maupun
pekerjaan dari konsumen itu sendiri.
2.3
TUJUAN SEGMENTASI PASAR
Menurut Tjiptono (2012), tujuan utama
dilakukannya segmentasi pasar, targeting, dan positioning adalah
menempatkan suatu produk atau pun merek didalam benak konsumen sehingga produk
atau merek tersebut memiliki keistimewaan atau keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Sebuah produk dipilih oleh konsumen karena keunikan ataupun
perbedaan produknya. Weinstein (1994; dikutip dalam Kasali (1998), mengemukakan
bahwa segmentasi pasar mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu: melayani
konsumen lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan.
2.4 KEUNTUNGAN
DAN KETERBATASAN MELAKUKAN SEGMENTASI PASAR
Pembahasan sebelumnya dijelaskan tujuan
utama perlu dilakukannya segmentasi pasar yang nantinya diharapkan mampu
membawa keuntungan-keuntungan seperti yang dijelaskan oleh Kasali (1998), yaitu
:
1. Mendisain
produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.
2. Menganalisis
pasar. Segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi siapa saja yang menjadi pesaingnya
dalam pasar.
3. Menemukan
peluang (niche). Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai
konsep segmentasi dengan baik akan sampai pada ide untuk menemukan peluang.
4. Menguasai
posisi yang superior dan kompetitif.
5. Menentukan
strategi komunikasi yang efektif dan efisien.
Gitosudarmo (2000) menambahkan
manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1.
Dapat membedakan antara segmen yang
satu dengan segmen lainnya.
2.
Dapat digunakan untuk mengetahui
sifat masing-masing segmen.
3.
Dapat digunakan untuk mencari segmen
mana yang potensinya paling besar.
4.
Dapat digunakan untuk memilih segmen
mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Menurut Kasali, selain memberikan
manfaat yang besar, dalam menerapkan segmentasi pasar ada
keterbatasan-keterbatasannya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:
1. Beban
biaya lebih besar
2. Memerlukan
komitmen korporat
3. Menyediakan
informasi yang umum, bukan individual
2.5 SYARAT
SEGMENTASI YANG BAIK
Menurut Kasali (1998) dalam bukunya
"Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning",
sebelum suatu segmen dimasuki ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Segmen
harus cukup besar atau potensial sehingga pasarnya dapat menjamin
keberlangsungan produksi.
2. Segmen
harus memiliki daya dan kesediaan membeli.
3. Segmen
harus memiliki perbedaan yang jelas dengan segmen lainnya.
4. Perlu
diidentifikasi apakah sudah ada pemain yang berada pada segmen tersebut.
5. Segmen
harus dapat dijangkau secara efektif, dengan media yang mudah dijangkau dan
didistribusikan dengan baik.
6. Segmentasi
harus memiliki sumber daya yang cocok dengan keterampilan sumber daya manusia
yang dimiliki.
2.6 PENDEKATAN-PENDEKATAN
SEGMENTASI
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa
perusahaan akan lebih berhasil apabila membagi-bagi konsumennya kedalam
beberapa segmen. Cara ini lebih menjamin keberhasilan daripada melayani
konsumen dengan apa adanya. Salah satu caranya dengan melakukan pendekatan yang
penting dalam segmentasi pasar, seperti membagi pasar kedalam beberapa jenis
pasar yang ada. Seperti yang dikemukakan oleh Assauri (2012), Ia membagi
segmentasi menjadi empat variabel segmentasi utama bagi konsumen. Variabel
segmentasi
yang
umum digunakan adalah variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
1)
Segmentasi
geografis
Segmentasi geografis digunakan untuk
mengklasifikasikan pasar berdasarkan lokasi yang akan mempengaruhi biaya
operasional dan jumlah permintaan secara berbeda. Dalam segmentasi geografi,
pasar dibagi menjadi unit geografis, seperti: negara, provinsi, kota atau
lingkungan.
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi bagian
pasar menurut skala wilayah atau letak geografis yang dapat dibedakan
berdasarkan :
a)Wilayah
Dapat
diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar nasional,
dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini
berbeda-beda potensi dan cara menanganinya.
b) Iklim
Dengan dasar
ini, diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah pegunungan dan dataran
tinggi serta pasar daerah pantai dan dataran rendah. Masing-masing pasar
berdasarkan iklim ini berbeda kebutuhan, keinginan, dan preferensinya
c)Kota
atau desa
Dapat diperoleh
segmen pasar yang berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa atau
pertanian. Masing-masing segmen pasar ini berbeda potensi serta motif,
perilaku, dan
kebiasaan
pembeliannya sehingga membutuhkan cara penanganan pemasaran berbeda.
2)
Segmentasi
demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar
dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis
seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, jenis kelamin,
penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial.
Variabel-variabel demografis adalah dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok
pelanggan.
3)
Segmentasi
psikografis
Segmentasi psikografis, segmen pasar ini
dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar
menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup (life style) dan
kepribadian (personality). Sebagai contoh, segmen pasar masyarakat yang
bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat yang
bergaya hidup produktif dan hemat yang mementingkan kualitas dengan harga yang
relatif murah.
4)
Segmentasi
perilaku
Dalam segmentai perilaku pasar
diklasifikasi dalam kelompok-kelompok yang dibedakan berdasarkan pengetahuan,
sikap, penggunaan atau respon terhadap suatu produk.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Manfaat
yang dicari
Salah satu
bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat
berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya
manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari
setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat
menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka
inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat
mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
2. Status
Pengguna
Pasar dapat
disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna
potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk.
Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran
yang berbeda.
3. Tingkat
Pemakaian
Pasar dapat
juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat.
Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar,
tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna
produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan
sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
4. Status
Loyalitas
Sebuah pasar
dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal
terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal,
mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal
pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi
kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada
merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka
membeli apapun yang diobral.
Seperti halnya yang diungkapkan Kotler
(2012) dan Assauri (2012), Tjiptono (2012) juga menggunakan sejumlah variabel
untuk melakukan segmentasi pasar dengan membaginya menjadi pasar konsumen akhir
dan pasar industrial serta mendeskripsikan masing-masing sebagai berikut :
2.7 POLA
SEGMENTASI
Menurut Tjiptono (2002), segmentasi
pasar memiliki 3 (tiga) macam pola yang berbeda, yaitu: preferensi homogen,
preferensi tersebar dan preferensi perkelompok.
1.
Preferensi Homogen
Pasar dimana konsumen memiliki pilihan
barang dan jasa yang relative sama.
2.
Preferensi Tersebar
Pada pola ini,
pilihan pelanggan terhadap barang dan jasa lebih berbedabeda. Pilihan dari
produk yang diminati oleh konsumen lebih beragam, yang disesuaikan dengan
kepribadiaan masing-masing konsumen.
3.
Preferensi Terkelompok
Preferensi
Terkelompok merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang berkelompok-kelompok. Konsumen yang berada dalam kelompok yang sama juga
memiliki kesamaan preferensi. Artinya konsumen yang berada dalam kelompok yang
sama cenderung memiliki selera yang sama terhadap suatu produk. Bagi perusahaan
yang pertama kali beroperasi di pasar memiliki 3 (tiga) pilihan untuk memasuki
preferensi ini, antara lain :
a) Perusahaan
dapat menempatkan diri di tengah dengan harapan dapat menarik semua kelompok
yang ada.
b) Perusahaan
dapat menempatkan produk pada segmen pasar yang terbesar dan dinamakan
pemasaran terpusat.
c) Perusahaan
dapat mengembangkan beberapa merek dan masingmasing diposisikan pada segmen
yang berbeda-beda.
2.8
PROSEDUR SEGMENTASI
PASAR
Perusahaan dalam mengevaluasi
berbagai segmen pasar harus memperhatikan tiga faktor yaitu:
1.
Ukuran dan pertumbuhan Segmen,
pertumbuhan segmen biasanya merupakan karakteristik yang diinginkan karena
perusahaan umumnya menghendaki pertumbuhan penjualan dan laba.
2.
Daya tarik struktural segmen, suatu
segmen mempunyai karakteristik ukuran dan pertmbuhan yang dikehendaki tetapi
tidak menarik dari sudut pandang kemampulabaan. Porter mengemukakan lima kekuatan
yang menentukan daya tarik jangka panjang suatu pasar secara keseluruhan atau
setipa segmen di dalamnya:
·
Ancaman adanya persaingan yang
intensif dalam segmen.
Suatu segmen tidak menarik jika
sudah mengandung sejumlah besar peserta persaingan yang kuat atau agresif yang
menunjukkan semakin buruk jika segmen sudah stabil atau sedang menurun, atau
jika para peserta persaingan mempunyai taruhan yang tinggi untuk tetap bertahan
di segmen itu.
·
Ancaman pendatang baru.
Suatu segmen tidak menarik jika ada
kemungkinan akan menarik pesaing baru yang akan membawa masuk kapasitas baru,
sumber daya yang cukup besar, dan memburu pangsa pasar. Daya tarik suatu segmen
berbeda menurut tingginya hambatanmasuk dan keluar. Segmen yang paling menarik
dari segi laba yaitu segmen dimana hambatan masih tinhgi dan hambatan keluar
rendah.
·
Ancaman produk substitusi.
Suatu segmen tidak menarik jika
terdapat subtitusi untuk produk baik secara actual maupun potensial. Produk
substitusi membatasi harga dan laba potensial yang dapat diperoleh perusahaan
dalam suatu segmen.
·
Ancaman meningkatnya kekuatan tawar
–menawar pembeli.
Suatu segmen tidak menarik jika
pihak pembeli memiliki kekuatan tawar menawar yang kuat atau semakin meningkat.
·
Ancaman meningkatnya kekuatan tawar
menawar pemasok.
Suatu segmen tidak menarik jika
pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi jumlah dan mutu barang
atau jasa yang dipesan.
3. Tujuan dan
sumber daya perusahaan
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan tujuan
dan sumber dayanya sendiri dalam kaitan dalam suatu segmen. Segmen yang menarik
dapat saja diabaikan karena ia tidak bertautan dengan tujuan jangka panjang
perusahaan. Bahkan seandainya suatu segmen cocok dengan tujuan perusahaan,
harus mempertimbangkan, apakah ia memiliki ketrampilan dan sumber daya yang
diperlukan untuk berhasil dalam segmen tersebut.
Pengelompokan yang baik harus dilakukan
dengan prosedur yang tepat pula. Kasali (1998) dalam bukunya “Membidik pasar
indonesia : Segmentasi, Targeting Positioning” menganjurkan prosedur segmentasi
yang baik adalah sebagai berikut:
1. Kumpulkan
informasi tentang produk, persaingan, dan konsumen.
2. Pelajari
konsumen yang ingin dilayani dan tentukan basis segmentasi yang akan digunakan.
Semua jenis cara segmentasi tetap harus menjadi landasan berpikir, tetapi dalam
pelaksanaannya, untuk analisis harus mengambil salah satu basis yang
dikombinasikan dengan basis demografi.
3. Aplikasikan
metodolagi untuk mengidentifikasikan sejumlah segmen.
4. Setelah
data terkumpul, buatlah profil konsumen pada masing-masing segmen.
5. Pilih
target segment yang paling potensial, baik dari segi besar, daya beli maupun
kemampuan perusahaan untuk melayaninya.
6. Kembangkan
program-program pemasaran yang konsisten dengan yang dipilih melalui program marketing
mix.
7. Lakukan
evaluasi dengan perbaiki program-program yang belum sejalan dengan kebutuhan
segmen.
2.9 BAURAN
PEMASARAN (MARKETING MIX)
Dalam pemasaran sebuah produk atau jasa,
perusahaan melakukan pemasaran strategik menggunakan bauran pemasaran (marketing
mix). Bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler dalam
Kuncorojati (2012) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Sedangkan
menurut Lamb, Hair, Mc. Daniel dalam Kuncorojati (2012), bauran pemasaran
adalah paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang
bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling
memuaskan dengan pasar yang dituju. Menurut Mc. Charty dalam Kuncorojati
(2012), kombinasi aspek-aspek strategi pemasaran atau yang lebih dikenal dengan
dengan 4P dalam bauran pemasaran adalah :
1) Product/
produk
Produk tidak
hanya pengertian fisik saja, melainkan juga perlengkapan, pemasangan, manfaat,
instruksi pemakaian, pembungkus dan perawatanya. Produk adalah kumpulan atau
kesatuan atribut-atribut yang secara bersamaan memuaskan kebutuhan seseorang
baik yang berwujut maupun yang tidak berwujut, termasuk bungkus, warna, prestise,
manfaat dan sebagainya.
2) Price/
harga
Harga adalah
jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah produk dan jasa. Harga
juga dapat mempengaruhi besarnya volume penjualan dan laba yang ingin dicapai
perusahaan. Tujuan penjual dalam penetapan harga :
• Meningkatkan
penjuaan
• Mempertahankan
dan memperbaiki market share
• Stabilitas
harga
• Mencapai laba
maksimum
3) Place/
saluran distribusi
Saluran
distribusi dimana terdapat seperangkat lebaga yang melakukan semua kegiatan/
fungsi yang digunakan utuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari
produsen ke konsumen.
4) Promotion/
promosi
Promosi adalah
arus informasi / semua jenis kegiatan pemasaran untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi agar menciptakan pertukaran dalam pemasaran serta mendorong
permintaan.
2.10
Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai segmentasi pasar
pernah dilakukan oleh Raaij dan Verhallen (1994) yang meneliti tentang
segmentasi pasar secara domain spesifik yang mana domain sendiri dibagi menjadi
perilaku (behavior) dan nilai (value). Raaij dan Verhallen
menggunakan tiga pendekatan, yaitu forward, backward dan simultan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa perilaku dapat digunakan sebagai salah satu
variabel dalam melakukan segmentasi, penelitian ini juga menemukan bahwa
variabel psikografis dan variabel brand specific dapat
digunakanmendeskripsikan karakteristik seseorang setelah segmentasi dilakukan. Penelitian
mengenai segmentasi juga pernah dilakukan oleh Bojanic dan Shea (1997) yang
meneliti segmentasi dengan sampel operasional dari restoran multiunit. Bojanic
dan Shea menemukan hasil bahwa meskipun restoran memiliki kemiripan yang sama
namun tetap berbeda dengan lokasi spesifiknya. Selain meneliti tentang
segmentasi Bojanic dan Shea juga meneliti mengenai atribut seperti kualitas
pelayanan, kebersihan dan variasi menu terhadap kepuasan konsumen. Bojanic dan
Shea menggunakan analisis regresi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini
adalah mendukung gagasan bahwa operasional multiunit restoran dibedakan
berdasarkan lokasi spesifiknya. Penelitian lanjutan mengenai segmentasi
dilakukan oleh Ness, Gorton dan Kuznesof (2002) yang meneliti segmentasi
berdasarkan sikap dengan objek penelitian pelajar berusia 18-24 tahun di
Inggris. Hasil penelitian menunjukanbahwa segmentasi perilaku pembelian pelajar
terhadap makanan dibedakan kedalam empat dimensi, yaitu ekonomi, keuangan,
produk, dan personnal access.
Penelitian menggunakan metode cluster
dimana pembagian cluster dibedakan berdasarkan situasi keuangan
responden. Penelitian mengenai segmentasi di Asia dilakukan oleh Gehrt dan Shim
(2003) yang meneliti segmentasi situasional pada pasar makanan ringan di Jepang.
Penelitian menggunakan analisis regresi dan mengelompokkan makanan ringan
berdasarkan kemiripan dari karakter situasinya. Penelitian menghasilkan bahwa
segmentasi situasional merupakan pendekatan yang efektif untuk melakukan
segmentasi di Jepang sama seperti di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri
penelitian mengenai segmentasi pernah dilakukan oleh Wijaya dan Candra (2006)
dengan sampel 18 restoran steak dan grill di Surabaya. Hasil penelitian
menjelaskan bahwa restoran steak dan grill dibagi menjadi lima segmen. Setiap
segmen memiliki perbedaan profil dan perilaku sehingga berpengaruh terhadap
pilihan konsumen pada salah satu restoran.
Harrah's Casino & Racetrack - JamBase
BalasHapusGet Harrah's Casino & Racetrack tickets and upcoming 2021 event 순천 출장마사지 schedule. Find Harrah's 보령 출장샵 Casino & Racetrack 여수 출장마사지 schedules, venue information, directions, Jan 15, 2022John Mulaney 천안 출장마사지 and The Miss America PageantFeb 8, 2022Shinedown at The Miss America Pageant 경주 출장안마